UMPUNGJAYASIAR.COM
Perjuangan dan Pengorbanan |
ROMA, Jumat, 22 Oktober 2021
(Pekan Biasa XXIX - Beato Timotius Giaccardo, St Yohanes Paulus II-Paus ke 264)
Bacaan I Roma 7:18-25a
Mazmur 119:66.68.76.77.93.94.
Injil Lukas 12:54-59
"hoc autem tempus quòmodo non probà tis"
Luk 12:56
(...mengapa tidak dapat menilai zaman ini?)
TAK cuma pada kemampuan beradaptasi. Saat kita sungguh merasa nyaman pada saat kini dan di tempat ini. Ketika kita rasa yakin akan diri bahwa telah kuasai keadaan.
TETAPI, hidup ini adalah ziarah penuh keterbukaan. Kita sebenarnya tak sanggup memastikan segalanya yang sekarang ini sebagai kepastian tak tergugat!
KITA mesti siapkan batin dan seluruh diri, bahwa hari-hari mendatang punya hukum dan iramanya sendiri. Bahkan bisa terbuka pada sekian banyak hal yang tak kita duga.
KITA sepantasnya tak boleh terbatas cuma pada membaca tanda alam akan datang hujan atau pun hari akan panas terik (cf Luk 12:55-56). Ada sekian ragam situasi yang mengitari hidup kita. Dan semuanya mesti diterawang. Penuh teduh di jiwa. Dan tajam di akal budi.
TUHAN mengajak kita demi satu kepekaan pancaindra menyeluruh dan ketajaman batin. Demi mengikuti arus kehidupan yang mengalir. Dan terus mengalir sepanjang hidup kita, bahkan setelah kita tiada.
TAK usah meratapi satu kenyataan pahit di hidup ini, misalnya, jika gejala-gejalanya yang sekian kasat mata saja terabaikan begitu saja. Tak perlu ada nyanyian penyesalan tiada henti, andaikan kesempatan indah dan terbaik terlewatkan bagai angin lalu. Tanpa kepeduliaan rasa. Kita mudah lengah akan gejolak dan gejala yang nantinya berkesudahan kelam!
PEMENANG kehidupan tak ditentukan oleh seberapa banyak kekuatan yang dimiliki. Tetapi, bahwa ia sanggup menelisik irama kehidupan itu sendiri. Dan memenanginya.
BUKANKAH acap terjadi manusia bisa menjadi korban dari apa yang sungguh ia miliki dan pertahankan? Tetapi yang arif dalam membaca tanda dan gejolak zaman, ia justru tak sedikitpun lunglai oleh badai zaman. Pun ditelan oleh pusaran arus masa. Tidak!
TETAPI, kehilangan tanda zaman sebenarnya adalah ketiadaan tema dari hidup punya kita sendiri. 'Sungguh sayang, bila aku kehilangan tema untuk jalan hidupku. Karena di depanku pasti hanyalah hamparan kekaburan!'
Verbo Dei Amorem Spiranti
St Yohanes Paulus II, doakanlah kami
Tuhan memberkati. Amin
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiullkLsB7IaMo_1n9CqPNTIoTpTXPTxLfP_K2o5EaQoT-4XmmIm4WT38-x7ob-EhoQm5rLdAv-MnYqOr7PK92Cns_dwF6qLnQrmZwl_O82_zGOfYtZ2vCHnN3j88qn3pWI4JDAGk6t6OZT2l7ZqRe-4ONirmlOqHNOrB4hUc2NkqymsthwaO2QslcglJUw/w124-h200/arnoldus%20Yanssen%20-%20Copy.jpg)
![]() |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar