(Pekan Biasa VII, Beata Eleonora, Beato Noel Pinot, St Petrus Damianus, St Robertus Southwell)
Bacaan I Putra Sirakh 2:1-11
Mazmur Tanggapan Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40.
Injil Markus 9:30-37
"Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belaskasih" Sirakh 2:9
(Qui timetis Dominum, sperate in illum: et in oblectstionem veniet vobis misericordia)
Baca juga yang ini PENTING; Pojok KITAB SUCI; Dendam dan Benci Menjarakkan – Kasih dan Pengampunan itu Mempertemukan
SEKALIPUN kita yakin bahwa diri kita ada di 'jalan benar, dan selalu ingin menjadi orang benar,' kita pasti tahu bahwa tak selamanya aura gemilang dan penuh cemerlang itu adalah kepastian diri dan jalan hidup kita.
SEGALA yang tak hebat serta tak indah di jalan hidup ini, pada saatnya menuntun akal dan hati kita bahwa Kita bukanlah segalanya. Kita tak pernah dimeterai seutuh dan sesempurnanya dengan segala yang kita 'miliki.'
SEGALA yang kita miliki dari Tuhan adalah modal dan potensi indah untuk kita dapat berkembang dalam hidup. Namun, selalu berharap pada kebaikan, belaskasih dan kemurahan Tuhan sebenarnya adalah kekuatan terbesar dalam hidup.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; PENYESALAN TUHAN YANG TETAP BERUJUNG KASIH
BERHARAP dan berserah pada Tuhan selalu menuntun kita di jalan kebaikan dan kebenaran. Dan itulah yang sesungguhnya meneguhkan langkah jalan hidup setiap kita. Kepastian belaskasih dan kemurahan Tuhan tentu lebih kokoh dari kepastian dan keunggulan manusiawi kita, yang terlalu sering kita andalkan.
MENATAP segala kecemerlangan diri sering lebih membuat kita 'besar kepala dan tinggi hati.' Tetapi rindu penuh harap akan belaskasih dan kemurahan Tuhan menuntun kita pada sukacita dan kedamaian di dalam dada.
Baca juga yang ini PENTING: Kolekte sebagai Bentuk Tanda Syukur kepada Tuhan
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
Dampak Perubahan Iklim di Manggarai Timur
SEKALIPUN kita yakin bahwa diri kita ada di 'jalan benar, dan selalu ingin menjadi orang benar,' kita pasti tahu bahwa tak selamanya aura gemilang dan penuh cemerlang itu adalah kepastian diri dan jalan hidup kita.
SEGALA yang tak hebat serta tak indah di jalan hidup ini, pada saatnya menuntun akal dan hati kita bahwa Kita bukanlah segalanya. Kita tak pernah dimeterai seutuh dan sesempurnanya dengan segala yang kita 'miliki.'
SEGALA yang kita miliki dari Tuhan adalah modal dan potensi indah untuk kita dapat berkembang dalam hidup. Namun, selalu berharap pada kebaikan, belaskasih dan kemurahan Tuhan sebenarnya adalah kekuatan terbesar dalam hidup.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; PENYESALAN TUHAN YANG TETAP BERUJUNG KASIH
BERHARAP dan berserah pada Tuhan selalu menuntun kita di jalan kebaikan dan kebenaran. Dan itulah yang sesungguhnya meneguhkan langkah jalan hidup setiap kita. Kepastian belaskasih dan kemurahan Tuhan tentu lebih kokoh dari kepastian dan keunggulan manusiawi kita, yang terlalu sering kita andalkan.
MENATAP segala kecemerlangan diri sering lebih membuat kita 'besar kepala dan tinggi hati.' Tetapi rindu penuh harap akan belaskasih dan kemurahan Tuhan menuntun kita pada sukacita dan kedamaian di dalam dada.
Baca juga yang ini PENTING: Kolekte sebagai Bentuk Tanda Syukur kepada Tuhan
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
0 Komentar