Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; KASIH, KINI DAN DI MANAPUN, TETAPLAH KASIH

Senin, 06 Februari 2023
(Pekan Biasa V, St Paulus Miki dkk)

Bacaan I Kejadian 1:1-19

Mazmur Tanggapan Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.24.35c.

Injil Markus 6:53-56



"Ke mana pun Yesus pergi...." Mrk 6:56
(Et quocumque introibat Iesus)

KASIH, KINI DAN DI MANAPUN, TETAPLAH KASIH.




MENJADI orang baik itu adalah kisah ziarah hati. Setiap kita berjuang meraih dan lalu mempertahankannya. 'Sekali jadi orang baik, tetaplah jadi orang baik.'

Itulah kata-kata indah yang mesti diindahkan di kisah kehidupan ini.

Baca juga yang ini : Pojok KITAB SUCI; Bukan Garam yang terlalu Mengasinkan, Bukan pula Cahaya yang teramat Menyilaukan



KASIH dan kebaikan adalah karakter dasar hidup kristiani. Kasih itu tak boleh dimakan waktu. Tak boleh meranggas oleh keadaan. Tindakan Kasih tak boleh memudar oleh keadaan getir dan sepahit apapun yang dialami.



BUKANLAH satu seruan 'aneh dan tak masuk akal' untuk mengatakan: tetaplah berbuat baik, walau secara manusiawi sebenarnya itu teramatlah sulit dan terasa pahit untuk disikapi.




KISAH INJIL adalah getaran aura Kasih yang ada dan memeterai seluruh keberadaan dan perjalanan Yesus. Ke mana pun Yesus pergi, 'di situlah Kasih pun pergi dan menyertaiNya pula.'

Baca juga yang ini : Kolekte sebagai bentuk tanda syukur kepada Tuhan

SEKIAN banyak orang merindukanNya, mencariNya, mendekatiNya, serta menaruh harapan pada KasihNya. Dan di situlah, dalam Yesus, ditemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Tak sebatas untuk dibebaskan dan disembuhkanNya.



DAN, seperti apakah aura kehadiran dan perjalanan keseharian kita? Mencemaskan? Menakutkan? Mendebarkan? Menyakitkan? Tanpa kepedulian? Penuh 'malas tahu?' Atau membahagiakan?




KETIKA yang dibawa adalah Kasih, maka kehadiran dan gerak perjalanan kita sungguh membawa damai dan sukacita. Sekian banyak orang merindukan Cinta dan Perhatian yang datang dari ketulusan dan terutama dari pengorbanan.




TETAPI, kita sebenarnya belajar untuk kurangi dan bahkan hilangkan virus kehadiran kita yang selalu cenderung 'melukai, menghina, mempermainkan, dan menyebabkan tambah sakit. Dan bukannya menyembuhkan!'

Baca juga yang ini:
  PERUTUSAN DALAM TUHAN ITU TERASA DAN TERLIHAT


ITULAH kehadiran kita, yang membuat sesama merasa terundang dan terajak untuk datang. Sebaliknya, bukanlah kehadiran yang lebih membuat orang lain menjauh, menghindar dan memilih pergi. Sebab, kata-kata dan perangai kita memang adalah sebuah 'jarak yang melebar dan menjauhkan sesama.'



MARI kita berjuang memanggil kembali siapa pun yang telah kita hilangkan dari 'isi dan cara berpikir kita. Yang telah kita senyapkan dari cara bersikap kita.'

Dalam Kasih Tuhan, tak pernah ada kata terlambat dan tak mungkin!




Yakinlah!


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.


Posting Komentar

0 Komentar