Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; KEBAIKAN DAN KEBENARAN ITU INDAH. TETAPI KEBIJAKSANAAN ITU ISTIMEWA

Senin, 20 Februari 2022 (Pekan Biasa VII, St Eucherius dr Orleans)
Bacaan I Sirakh 1:1-4.6.8-10
Mazmur Tanggapan Mzm 93:1ab.1c-2.5
Injil Markus 9:14-29


"Tuhan sendirilah yang menciptakan kebijaksanaan.." Sirakh 1:9
(Ipse creavit illam in Spirito Sancto )





ADA sekian banyak orang yang sungguh berakhlak mulia. Mereka pun mikiki kedaulatan hati yang jempolan. Mereka terukur dalam pikiran, dalam perkataan, dalam sikap, perbuatan dan tindakan.
ORANG-ORANG bijaksana itu selalu bertindak dan bersikap sambil tetap unggulkan nilai kebaikan yang lebih luas. Tak sekedar mencari, memperjuangkan serta pastikan kebenaran.

ORANG bijak tak juga sekian bersemangat hanya mencari (cari) kekurangan dan kesalahan untuk kemudian menghakimi, dan lalu menghukum.

DALAM kebijaksanaan selalu ada kemungkinan untuk melihat yang 'benar dan tetap ada harapan.' Tetapi, kebijaksanaan pun sebenarnya adalah satu ilham suci. Yang memberikan inspirasi indah bagi kita dalam mengungkap diri. Kebijaksanaan menempatkan setiap kita dalam ruang harapan untuk selalu menjadi dan bergerak maju dalam hidup.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; PENYESALAN TUHAN YANG TETAP BERUJUNG KASIH

NAMUN, kita tentu tak selamanya bijak dalam ungkapan diri itu. Tidak kah kita sering asal bicara, asal berkeputusan, asal bersikap, asal bertindak, asal berbuat? Kita mudah langkahi jalan kebijaksanaan. Yang membuat kita 'salah kata dan salah sikap, lalu berujung tergelincir dan jatuh.'

TETAPI tidak kah Kebijaksanaan yang datang dari Tuhan itu terus memanggil kita untuk 'pulang?' Demi menata kembali ungkapan diri dan jalan hidup itu dalam Kebijaksanaan Tuhan sendiri?

PUTRA SIRAKH ingatkan kita: "Hanya Satu yang bijaksana, teramat menggetarkan, yaitu Yang Bersemayam di atas singgahsana..." (Sirakh 1:8). Tuhan tetap menuntun kita untuk tak jenuh menghayati hidup dengan penuh bijak.

KITA yang sering lemah dalam bersikap bijak, yang berjalan hanya sebatas gairah dan tertahan hanya pada pesona indrawi, tentu mesti lebih banyak belajar banyak lagi dari para orang saleh. Dan siapa kah golongan saleh dan kaum bijak itu?


ORANG-ORANG saleh dan bijak itulah yang sanggup melihat surga dan bumi, yang ilahi dan insani, yang abadi dan sementara serta yang sakral dan profan, semuanya dalam harmoni yang seimbang.

Dan di dalamnya, hanya Kasih Allah-lah yang menjadi dasar kekuatan dan meterainya.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.


Rikhardus R Urut, Sekretaris Badan Pengurus menyerahkan uang duka kepada Bapak Tadeus, wujud solidaritas, Bela Rasa, Aku Susah Engkau Bantu, Engkau Susah Aku Bantu dari 7.511 orang, Anggota KSP CU Florette atas meninggalnya Mama Elisabet, isteri tercinta dari Bapak Tadeus. Untuk konteks Manggarai saat ini, Peristiwa Kematian merupakan salah satu tujuan keuangan keluarga sebenarnya (melek/literasi keuangan) sebab biaya untuk urusan adatnya relatif besar. Beruntung Bapak Tadeus telah menjadi warga (anggota) dari "Rumah Gendang" KSP CU Florette sehingga oleh rasa empati dari semua anggota dalam bentuk pemberian uang duka telah meringankan kedukaannya. Marilah bergabung ke Rumah Bersama KSP CU Florette, sebab Lembaga Koperasi ini memikirkan anggota disaat mereka masih hidup (menyediakan pinjaman kesejahteraan/bisnis), sakit, dan juga ketika mereka meninggal
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Bunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan.



Socio Economic Empowerment Diakonia Pastoral Service

 

  Ayo Indonesia Pemberdayaan Sosek

Posting Komentar

0 Komentar