Panggilan: Rahmat dan Perutusan.
(satu perenungan)
(satu perenungan)
Minggu, 30 April 2023
(Pekan IV Paskah - Hari Minggu PANGGILAN ke 60)
Semuanya karena Rahmat Allah yang me nyapa dan menggerakkan. Tidak karena jasa manusia. Apalagi karena 'kehendak manusia yang memaksa atau menuntut pada Allah.'
"Bukan kamu yang memilih AKU, tetapi AKU-lah yang memilih kamu" (Yoh 15:). Allah memanggil manusia demi karya perutusan yang dimandatkan. Sebab itulah hidup setiap kita ada dalam kerangka dan semangat perutusan itu.
Para murid perdana bergerak untuk mengikuti Yesus. Tetapi isi perutusan itu ditetapkan Yesus. "Mari dan kamu akan melihatnya" (Yoh 1:38). Rahmat dan perutusan adalah narasi mengikuti Yesus, tinggal bersamaNya serta melihat apa yang Ia tunjukan.
Ada sekian banyak hal yang Tuhan tunjukan bagi kita. Baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan. Itulah yang menjadi isi dan tugas dari panggilan dan perutusan.
Tuhan tak memanggil setiap kita demi terbentuklah satu kelompok elitis, yang 'menikmati kehidupan ini secara ingat diri.' Tetapi Tuhan memanggil setiap kita dalam kerangka "jatuh ke tanah dan mati untuk menghasilkan banyak buah.'
Sebab itulah panggilan dan perutusan selalu bernuansa pemberian diri dan pengorbanan. Demi sukacita dan kehidupan sesama. Demi peradapan hidup bersama dan dunia yang bercitra dan bermartabat.
KETIKA panggilan dan perutusan dilihat sebagai rahmat, maka di situlah hadiah terbesar yang telah diterima. Tanpa jasa, dengan cuma-cuma. Yesus, Tuhan dan Guru ingatkan para muridNya untuk tidak kepikiran apalagi gelisah sejadinya dalam orientasi ganjaran fana dan materialis.
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma" (Mt 10:8).
PANGGILAN dan perutusan tetapi isyaratkan kepada para murid Yesus, Gereja, untuk tampil sejuk dan rendah hati sambil mencontohi Yesus sendiri sebagai GEMBALA YANG BAIK.
ALLAH menempatkan dalam diri setiap kita rahmat panggilan itu. Dan Allah mengutus kita sesuai dengan maksud dan rencanaNya. Kita bersukacita dalam "komunio - Partisipasi - Perutusan" itu. Itulah panggilan kita sebagai Gereja, murid-murid Tuhan.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Amin - Allelulia
Tuhan memberkati.
(Pekan IV Paskah - Hari Minggu PANGGILAN ke 60)
Semuanya karena Rahmat Allah yang me nyapa dan menggerakkan. Tidak karena jasa manusia. Apalagi karena 'kehendak manusia yang memaksa atau menuntut pada Allah.'
"Bukan kamu yang memilih AKU, tetapi AKU-lah yang memilih kamu" (Yoh 15:). Allah memanggil manusia demi karya perutusan yang dimandatkan. Sebab itulah hidup setiap kita ada dalam kerangka dan semangat perutusan itu.
Para murid perdana bergerak untuk mengikuti Yesus. Tetapi isi perutusan itu ditetapkan Yesus. "Mari dan kamu akan melihatnya" (Yoh 1:38). Rahmat dan perutusan adalah narasi mengikuti Yesus, tinggal bersamaNya serta melihat apa yang Ia tunjukan.
Ada sekian banyak hal yang Tuhan tunjukan bagi kita. Baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan. Itulah yang menjadi isi dan tugas dari panggilan dan perutusan.
Tuhan tak memanggil setiap kita demi terbentuklah satu kelompok elitis, yang 'menikmati kehidupan ini secara ingat diri.' Tetapi Tuhan memanggil setiap kita dalam kerangka "jatuh ke tanah dan mati untuk menghasilkan banyak buah.'
Sebab itulah panggilan dan perutusan selalu bernuansa pemberian diri dan pengorbanan. Demi sukacita dan kehidupan sesama. Demi peradapan hidup bersama dan dunia yang bercitra dan bermartabat.
KETIKA panggilan dan perutusan dilihat sebagai rahmat, maka di situlah hadiah terbesar yang telah diterima. Tanpa jasa, dengan cuma-cuma. Yesus, Tuhan dan Guru ingatkan para muridNya untuk tidak kepikiran apalagi gelisah sejadinya dalam orientasi ganjaran fana dan materialis.
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma" (Mt 10:8).
PANGGILAN dan perutusan tetapi isyaratkan kepada para murid Yesus, Gereja, untuk tampil sejuk dan rendah hati sambil mencontohi Yesus sendiri sebagai GEMBALA YANG BAIK.
ALLAH menempatkan dalam diri setiap kita rahmat panggilan itu. Dan Allah mengutus kita sesuai dengan maksud dan rencanaNya. Kita bersukacita dalam "komunio - Partisipasi - Perutusan" itu. Itulah panggilan kita sebagai Gereja, murid-murid Tuhan.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Amin - Allelulia
Tuhan memberkati.
Pater Kons Beo, SVD |
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar