(Pekan Biasa XV, St Arsenius Agung, St Aurea, St Makarina Muda)
Pater Kons Beo,SVD
Bacaan I Keluaran 3:1-6.9-12
Mazmur Tanggapan Mzm 103:1-2.3-4.6-7
Injil Matius 11:25-27
"Jangan mendekat! Tanggalkanlah alas kakimu!"
Kel 3:5
(At ille ne ad propies...)
Baca Juga yang ini, Menarik; Renungan Harian Katolik: Batin Penuh Kasih Yang Telah Memenuhi Jalan Dan Daya Hidup Setiap Kita.
SATU area tertutup mesti dibangun. Sebuah jarak pasti dan tegas mesti tercipta. Untuk segala hal ikhwal di dalamnya, biarlah kita sebatas pelangi kerinduan dan harapan. Dan tetaplah di dalam 'ingin tahu yang suci' pula. Tanpa perlu berhasrat untuk mengetahui selengkap dan sesempurnanya.
KENAPAKAH ada sesuatu tak ingin dianggap misteri dan teka-teki yang tak mungkin terjawabi lagi? Sebab semangat _cari tahu_ sekian deras mengalir. Segala sesuatu didekati dan dibongkar dalam 'kehendak liar.' Dikotak-katik oleh daya nalar yang sungguh diagungkan. Sebab manusia tak mau dianggap dungu dalam mengorek dan mengejar fakta.
TETAPI di hadapan yang ilahi dan mahasegala, sebuah jarak dan area sakral mesti tetap tegas terbentang. Kita hanya bisa menghapus jarak itu dalam kerinduan dan dalam kekaguman. Kita pun hanya dapat masuk area itu dalam doa, harapan, sembah dan niatan suci.
Baca juga yang ini, Menarik; Renungan Harian Katolik; UNTUK bercahaya, Pelita Butuhkan Minyak
KITA tak pernah bisa terus berdiri di tempatNya yang suci di atas segala kemegahan alas kaki diri. 'Alas kaki itu' mesti dilepaskan. Hanya dengan cara inilah kita mampu 'menanggap kehendak Tuhan.'
Hanya dengan cara demikianlah Musa dididik untuk masuk dalam 'apa yang didengar Tuhan tentang nasib Israel di tanah Mesir, di tangan Firaun.'
DI RANA keseharian, Tuhan rindukan aura 'kekariban kita dengan sesama. Dalam cita rasa kemanusiaan. Senasib dan sepenanggungan. Lepaskanlah 'alas kaki milik kita. Segala kemegahan diri yang diagungkan dan dipopulerkan. Hanya dengan cara seperti itulah kita sanggup menangkap pesan-pesan kehidupan dan kemanusiaan. Yang semula tak dapat dimengerti.
Baca juga yang ini,Menarik; Renungan Harian Katolik; Lahir Karena Seorang Ayah Tetaplah Meneguhkan Relasi Tak Terputuskan Dan Tak Tersangkalkan
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
DI RANA keseharian, Tuhan rindukan aura 'kekariban kita dengan sesama. Dalam cita rasa kemanusiaan. Senasib dan sepenanggungan. Lepaskanlah 'alas kaki milik kita. Segala kemegahan diri yang diagungkan dan dipopulerkan. Hanya dengan cara seperti itulah kita sanggup menangkap pesan-pesan kehidupan dan kemanusiaan. Yang semula tak dapat dimengerti.
Baca juga yang ini,Menarik; Renungan Harian Katolik; Lahir Karena Seorang Ayah Tetaplah Meneguhkan Relasi Tak Terputuskan Dan Tak Tersangkalkan
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar