(Pekan Biasa XXXII, St Albertus Magnus)
Bacaan I Kebijaksanaan 6:2-11
Mazmur Tanggapan Mzm 82:3-3.6-7
(Reff: Bangunlah Allah, hakimilah bumi)
Injil Lukas 17:11-19
KEMBALI KEPADA KE PENYEMBUH...
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Rumah Adalah Tempat Di Mana Hati Kita Berada
Bacaan I Kebijaksanaan 6:2-11
Mazmur Tanggapan Mzm 82:3-3.6-7
(Reff: Bangunlah Allah, hakimilah bumi)
Injil Lukas 17:11-19
"Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau" Lukas 17:19
(Surge, vade: quia fides tua te salvum fecit)
KEMBALI KEPADA KE PENYEMBUH...
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Rumah Adalah Tempat Di Mana Hati Kita Berada
SEORANG dari sepuluh orang kusta yang tersembuhkan itu kembali pada Yesus. Ia ingin bersyukur pada Yesus akan kisah mujizat yang dialaminya. Dan ia "tersungkur di depan kaki Yesus" (Luk 17:16).
TERSEMBUHKAN dari sakit kusta adalah saat pembebasan yang luar biasa. Bebas dari hukuman sosial yang berat. Yang tersembunyikan itu selayaknya segera bangun dan pergi. Ia mesti bangun dari segala pandangan dan sikap penuh tekanan yang dialami. Saatnya ia harus pergi dengan penuh sukacita. Demi memberitakan Cinta dan Belaskasih Tuhan yang membebaskan.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Kubuang Amarah Dan Dendam, Kupeluk Dalam Kasih Dan Berkat
SI SAMARIA, "orang asing ini," (Luk 17:18) tetap hubungkan kesembuhannya dengan si Penyembuh, dalam ucapan rasa syukur. "Pulang ke PENYEMBUH" adalah kekuatan baginya untuk 'pergi, pergi dan terus pergi dalam kekuatan perutusan Yesus, Sang Penyembuh itu sendiri.
HIDUP ini ternyata bukan soal berjalan dan terus berziarah menatap harapan ceriah. Kita ditantang untuk kembali pada Tuhan dalam doa dan rasa syukur biar sederhana sekalipun.
Mari kembali pula kepada 'keasalan kita, kebersamaan kita, dan persekutuan kita' yang menjadikan kita diteguhkan dan tercerahkan!
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
TERSEMBUHKAN dari sakit kusta adalah saat pembebasan yang luar biasa. Bebas dari hukuman sosial yang berat. Yang tersembunyikan itu selayaknya segera bangun dan pergi. Ia mesti bangun dari segala pandangan dan sikap penuh tekanan yang dialami. Saatnya ia harus pergi dengan penuh sukacita. Demi memberitakan Cinta dan Belaskasih Tuhan yang membebaskan.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Kubuang Amarah Dan Dendam, Kupeluk Dalam Kasih Dan Berkat
SI SAMARIA, "orang asing ini," (Luk 17:18) tetap hubungkan kesembuhannya dengan si Penyembuh, dalam ucapan rasa syukur. "Pulang ke PENYEMBUH" adalah kekuatan baginya untuk 'pergi, pergi dan terus pergi dalam kekuatan perutusan Yesus, Sang Penyembuh itu sendiri.
HIDUP ini ternyata bukan soal berjalan dan terus berziarah menatap harapan ceriah. Kita ditantang untuk kembali pada Tuhan dalam doa dan rasa syukur biar sederhana sekalipun.
Mari kembali pula kepada 'keasalan kita, kebersamaan kita, dan persekutuan kita' yang menjadikan kita diteguhkan dan tercerahkan!
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; CITRA PERSAUDARAAN dan Rasa Kekeluargaan Semesta Mesti Kita Bangun Dan Perjuangkan!
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden
Pater Kons Beo, SVD |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:
0 Komentar