(Hari Pantang & Puasa, St Sirilus, St Metodius, St Valentinus)
Bacaan I Yoel 2:12-18
Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Bacaan II 2Korintus 5:20 - 6:2
Injil Matius 6:1-6.16-18
"supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa..." Mat 6:18
(Ne videaris hominibus ieiunas...)
PUASA MEMANGGIL KITA KEMBALI PULANG PADA ALLAH, SESAMA DAN DIRI SENDIRI
ADA hal yang dapat kita pamer-pamer. Yang kita kabarkan. Maksudnya agar inti yang diberitakan itu jadi satu perhatian khalayak. Dan akhirnya bisa terbangun satu sikap solider positif bersama.
Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Sungguh, Kita Diberkahi Dan Dikaruniai Tuhan
BUKAN KAH sikap pribadi dan bersama itu lahir karena pemberitaan? Apalagi bila hal itu berkenaan dengan tragedi kemanusiaan. Kita memang tak boleh 'hening sunyi' bila bencana harkat dan nilai kemanusiaan telah jadi goyah.
TETAPI tentang 'berdamainya diri kita dengan Allah?' (Cf 2Kor 5:20) biarlah itu jadi "kisah batiniah - kerohanian yang pribadiah." Artinya?
Jangan lupa baca yang ini; Renungan Katolik Khusus Di Hari Minggu; Tidak Baiklah Kalau Manusia Itu Sendirian
MESTI dihindari sejadinya untuk terlihat sebagai 'aksi pameran.' Ini berkaitan dengan 'doa - sedekah - puasa kita.' Biarkan semuanya senyap dari maksud 'buka-bukaan maupun tersamar' bahwa kitalah yang jadi tokoh utama atau pusat perhatian dari doa - sedekah - puasa.
BILA berdoa, tutuplah pintu kamar. Itu urusanmu yang sangat 'sakral dan pribadi dengan TUHAN.' Maksudx 'jangan terlihat dan apalagi ternilai bahwa Anda pentaskan kesalehan karena Anda banyak berdoa. Bila bersedekah, iya itu relasimu penuh dermawan dengan sesama. Dalam diam! Tidak dimaksudkan agar ternilai berbelaskasih dan dermawan.
Ayo baca juga yang ini; Satu Permenungan Iman Katolik; Mungkinkah Hati Tuhan Benar-Benar Telah Gusar?
MASIH lagi tentang puasa. Harus tetap berceriahlah di wajah. Artinya, jangan 'atur wajah sekian sedih, muram, murung dan kusam.' Dengan maksud agar dunia segera tahu kita lagi puasa. Jangan! Puasa bukan seremoni penuh heboh dan menggelegar.
BIARLAH wajah kita, iya itu tadi, tetap ceriah. Tetap berbinar mata dan secerah rembulan emas di langit malam. Bahwa itulah keaslian diri kita yang mesti menatap dan mengalami hidup sebagai hidup itu sendiri.
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; DALAM Kristus Dan AjaranNya, Kita Tentu Berakar Pada Nilai-Nilai Kehidupan
TETAPI, ingatlah pula! Puasa itu sebenarnya menarik kita pada 'tubuh kita yang tak terawat sungguh.' Sebab ia telah benar-benar 'disiksa' oleh hidup yang penuh hasrat dan selera yang tak terukur. Puasa membuat kita mesti berdamai dengan 'tubuh sendiri.' Sebab, tubuh telah jadi lumbung segala benih penyakit, akibat terlanjur melayani pola hidup yang serba tak karuan.
PUASA adalah gema lonceng batin yang ingatkan bahwa kita sudah lebih dari 'cukup.' Pun bahwa kita telah 'berpundi-pundi gemuk bermekaran dalam apa yang kita punyai.' Tinggal bagaimana untuk sanggup menatap dalam aksi kepada yang tak berpunya selayak dan sewajarnya.
TETAPI puasa juga berarti sebuah 'panggilan untuk menata kembali arus dan gelora panca indra.' Sebab, pancaindra yang dipemantik oleh kelemahan kehendak telah hasilkan kerepotan dan kekacauan sana-sini.
Ayo baca yang ini juga; Renungan Harian Katolik; Roti Di Tempat Sunyi
PUASA, akhirnya berarti gairah untuk berceriah kembali dengan arus batin, hati nurani, dengan alam pikiran, dengan rangkaian perkataan, rentetan sikap serta tindakan dan perbuatan yang semestinya.
PUASA memang memanggil kita untuk kembali kepada citra hidup penuh keseimbangan, harmoni, serta kerapihan hidup itu sendiri dalam berbagai rananya.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat menjalankan Masa Puasa.
Tuhan memberkati
Amin
Pater Kons Beo, SVD |
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar