Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Puasa Memanggil Kita Kembali Pulang Pada Allah, Sesama Dan Diri Sendiri

Rabu Abu, 14 Februari 2024




(Hari Pantang & Puasa, St Sirilus, St Metodius, St Valentinus)

Bacaan I Yoel 2:12-18

Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17

Bacaan II 2Korintus 5:20 - 6:2

Injil Matius 6:1-6.16-18



"supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa..."  Mat 6:18

(Ne videaris hominibus ieiunas...)


PUASA MEMANGGIL KITA KEMBALI PULANG PADA ALLAH, SESAMA DAN DIRI SENDIRI


ADA hal yang dapat kita pamer-pamer. Yang kita kabarkan. Maksudnya agar inti yang diberitakan itu jadi satu perhatian khalayak. Dan akhirnya bisa terbangun satu sikap solider positif bersama.


Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Sungguh, Kita Diberkahi Dan Dikaruniai Tuhan


BUKAN KAH sikap pribadi dan bersama itu lahir karena pemberitaan? Apalagi bila hal itu berkenaan dengan tragedi kemanusiaan. Kita memang tak boleh 'hening sunyi' bila bencana harkat dan nilai kemanusiaan telah jadi goyah.


TETAPI tentang 'berdamainya diri kita dengan Allah?' (Cf 2Kor 5:20) biarlah itu jadi "kisah batiniah - kerohanian yang pribadiah." Artinya?


Jangan lupa baca yang ini; Renungan Katolik Khusus Di Hari Minggu; Tidak Baiklah Kalau Manusia Itu Sendirian

MESTI dihindari sejadinya untuk terlihat sebagai 'aksi pameran.' Ini berkaitan dengan 'doa - sedekah - puasa kita.' Biarkan semuanya senyap dari maksud 'buka-bukaan maupun tersamar' bahwa kitalah yang jadi tokoh utama atau pusat perhatian dari doa - sedekah - puasa.

BILA berdoa, tutuplah pintu kamar. Itu urusanmu yang sangat 'sakral dan pribadi dengan TUHAN.' Maksudx 'jangan terlihat dan apalagi ternilai bahwa Anda pentaskan kesalehan karena Anda banyak berdoa. Bila bersedekah, iya itu relasimu penuh dermawan dengan sesama. Dalam diam! Tidak dimaksudkan agar ternilai berbelaskasih dan dermawan.

Ayo baca juga yang ini; Satu Permenungan Iman Katolik; Mungkinkah Hati Tuhan Benar-Benar Telah Gusar?


MASIH lagi tentang puasa. Harus tetap berceriahlah di wajah. Artinya, jangan 'atur wajah sekian sedih, muram, murung dan kusam.' Dengan maksud agar dunia segera tahu kita lagi puasa. Jangan! Puasa bukan seremoni penuh heboh dan menggelegar.

BIARLAH wajah kita, iya itu tadi, tetap ceriah. Tetap berbinar mata dan secerah rembulan emas di langit malam. Bahwa itulah keaslian diri kita yang mesti menatap dan mengalami hidup sebagai hidup itu sendiri.

Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik;  DALAM Kristus Dan AjaranNya, Kita Tentu Berakar Pada Nilai-Nilai Kehidupan

TETAPI, ingatlah pula! Puasa itu sebenarnya menarik kita pada 'tubuh kita yang tak terawat sungguh.' Sebab ia telah benar-benar 'disiksa' oleh hidup yang penuh hasrat dan selera yang tak terukur. Puasa membuat kita mesti berdamai dengan 'tubuh sendiri.' Sebab, tubuh telah jadi lumbung segala benih penyakit, akibat terlanjur melayani pola hidup yang serba tak karuan.

PUASA adalah gema lonceng batin yang ingatkan bahwa kita sudah lebih dari 'cukup.' Pun bahwa kita telah 'berpundi-pundi gemuk bermekaran dalam apa yang kita punyai.' Tinggal bagaimana untuk sanggup menatap dalam aksi kepada yang tak berpunya selayak dan sewajarnya.

TETAPI puasa juga berarti sebuah 'panggilan untuk menata kembali arus dan gelora panca indra.' Sebab, pancaindra yang dipemantik oleh kelemahan kehendak telah hasilkan kerepotan dan kekacauan sana-sini.

Ayo baca yang ini juga; Renungan Harian Katolik; Roti Di Tempat Sunyi

PUASA, akhirnya berarti gairah untuk berceriah kembali dengan arus batin, hati nurani, dengan alam pikiran, dengan rangkaian perkataan, rentetan sikap serta tindakan dan perbuatan yang semestinya.

PUASA memang memanggil kita untuk kembali kepada citra hidup penuh keseimbangan, harmoni, serta kerapihan hidup itu sendiri dalam berbagai rananya.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat menjalankan Masa Puasa.
Tuhan memberkati
Amin






Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar