Header Ads Widget

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette Dorong Anggota Untuk Mengembangkan Bisnis Semangka dan Sayur-sayuran


Kebun NerdiFarm berlokasi di Pantai Mbolata, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur jadi tempat Belajar Agrobisnis

umpungjayasiar,com, Ruteng. Koperasi simpan pinjam (KSP) CU Florette, mulai tahun 2019 memberi perhatian serius terhadap peningkatan pendapatan anggota melalui upaya mendorong mereka untuk berbisnis di bidang Pertanian, Peternakan, Kios, Ayam petelur,dll. Tujuannya, agar anggota semakin sejahtera sesuai tujuan dari Koperasi Simpan Pinjam. CU Florette. Komitmen dari KSP CU Florette, salah koperasi Primer di bawah naungan gerakan koperasi kredit Puskopdit Manggarai yang patut diberi apresiasi adalah para anggota di setiap tempat pelayanan (TP) didorong untuk memiliki pekerjaan tetap/sumber penghidupan utama, punya simpanan saham/non saham dan menabung secara rutin di KSP CU Florette menjadi habit (melek keuangan).

Pada tahun 2019 KSP CU Florette bekerjasama dengan Yayasan Ayo Indonesia, satu lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Manggarai terus mendorong anggota untuk menjalankan agrobisnis. Mereka dilatih tentang cara membuat pupuk organik, menyusun rencana usaha, melek keuangan, dan pemasaran. Selain itu, kedua lembaga mendidik anggota tentang hidup berkoperasi untuk saling menolong dalam konteks permodalan dan juga bagaimana membangun ekonomi secara bersama-sama, melalui usaha pertanian, peternakan, perbengkelan kayu, kios dll. Jiwa dan mental kewirausahaan harus dimiliki anggota khususnya orang-orang muda.

Ayo baca yang ini; Perubahan Iklim dan pinjaman uang harian

Cara mengubah pola pikir


Model pendidikan dengan nama kunjungan "Farmer to Farmer", mempertemukan petani, dimana mereka datang belajar ke kebun Petani yang sukses kemudian petani yang sukses ini berkunjung ke kebun petani yang datang belajar kepadanya, kunjungan timbal balik, telah diterapkan kepada Kelompok Tani Mileneal Ago di Todo. Mereka belajar bisnis hortikultura kepada/dengan Hubertus Cupung, petani sukses dan berpengalaman mengembangkan agrobisnis di Kampung Maras. Meski usaha petani muda di kampung Ago masih berskala kecil saat ini tetapi tanda-tanda mereka memilih usaha tani sebagai sumber penghasilan sudah mulai tampak, mereka telah menjual cabe dan sawi.


Mengubah pola pikir seseorang menjadi pebisnis di bidang pertanian tentu tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan, butuh strategi yang tepat, atau metode pendidikan yang bisa memicu seseorang untuk memutuskan menjadi pebisnis. Bertahun-tahun menjadi pegiat sosial terus belajar untuk mencari cara agar bertani bisa menjadi pekerjaan yang menjanjikan hidup sejahtera saat ini dan di masa depan. Salah satu cara yang sedang dikembangkan oleh Yayasan Ayo Indonesia sebagai model pendekatan untuk memperbaik pola pikir adalah mempertemukan pebisnis pemula dengan petani agribisnis yang telah berpengalaman.


Mereka difasilitasi oleh Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan dari Missionprokur SVD Steinhausen Swiss untuk bertemu dan bertukar pengalaman, tidak hanya terkait hal tehnis budidaya dan pemasaran tetapi bagaimana membangun ketahanan mental disaat mengalami persoalan, hambatan ataupun tantangan ketika sedang menjalankan bisnis, sebab bisnis pertanian tidak bebas resiko. Mereka juga belajar tentang bagaimana menghadapi situasi jatuh bangun demi menjaga konsisten dan kontinuitas bisnis. Kemudian bagaimana bersikap sebagai seorang wirausaha disaat menghadapi soal harga sayur-sayuran turun, kerusakan tanaman akibat serangan hama-penyakit dan perubahan iklim.

Jangan lupa Baca ini:Satu Permenungan : Dipanggil untuk Menjadi ‘Orang Biasa’

Untuk diketahui, sebanyak 86 persen anggota dari KSP CU FLorrete bermata pencaharian bertani. Sehingga, pekerjaan besar dari KSP CU Florette ke depan adalah mendorong petani anggota dan mencari petani muda untuk mengembangkan agrobinis sayur-sayuran dan buah-buahan. Gagasan ini sangat masuk akal sebab market untuk kedua komoditi tersebut terbuka lebar, Flores semakin maju dengan industri pariwisatanya, yang perlu dilakukan kemudian adalah melakukan suatu survey untuk membaca atau mengetahui secara mendalam tentang perilaku pasar dan hasil survey ini akan menjadi acuan dalam menentukan pola tanam dari para petani.

Foto petani semangka
Beni, Petani semangka

Petani muda lain yang telah sukses dalam mengembangkan usaha agrobisnis buah semangka adalah Beni, bekas sopir ekspedisi, tinggal di Mbolata, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota komba, Kabupaten Manggarai Timur berkat keseriusannya untuk belajar kepada Yohanes Nerdi, pemilik usaha NerdiFarm di Mbalata dengan metode belajar “Farmer to Farmer” pendapatan dari keluarganya terus meningkat atau bertambah. Lahan subur di belakang Rumahnya yang hanya sekali dalam setahun digunakan untuk menanam padi berubah menjadi lahan guna memproduksi buah semangka, puluhan juta rupiah tahun ini (2022)pasti masuk ke kantongya untuk 1 musim tanam dengan durasi cuma 2 bulan. Tahun lalu, omset penjualan semangka dari lahan yang sama mencapai belasan juta rupiah.

Foto semangka mbolata
Beni, berbagi pengalaman kepada mahasiswa Unika St.Paulus Ruteng tentang alasan banting stir dari sopir ekspedisi memilih mengembangkan usaha tani semangka dan sayur-sayuran.

Baca juga yang ini:Pemerintah Desa belajar tentang pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan, perbenihan dan peningkatan pendapatan

Belajar bersama dengan Nerdi telah mengubah pola pikirnya untuk berani meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir truk ekpedisi. Menariknya, ketika dia berguru kepada Nerdi, Duta Petani Muda Tahun 2021 dari Kabupaten Manggarai Timur, dia tidak hanya belajar tentang tehnis budidaya semangka, misalnya, cara pemupukan, jarak tanam dll tetapi di kebun NerdiFarm, dia belajar berkaitan dengan cara mengelola mental dalam menjalankan usaha semangka dan sayur-sayuran sebab permintaan pasar untuk kedua komoditi cukup baik, punya peluang pasar yang luas. 

Nerdi selalu mengatakan kepadanya berkaitan dengan tehnologi pertanian saat ini tidaklah sulit sebab di media Youtube tersedia banyak, tetapi yang kita butuh adalah bagaimana menjaga konsistensi, sebab tantangan dan hambatan pasti selalu ada, dari kedua situasi ini mengajarkan kita untuk tidak boleh patah semangat, mental harus tangguh, sebab petani hanya bisa hidup dari tanah dan kesungguhanya untuk memanfaatkan tanah sebagai sumber penghidupan. NerdiFarm telah menunjukkan hal berbeda dalam mengelola usahanya, dia berbisnis tetapi juga berbagi pengalamannya kepada siapa saja yang membutuhkan. Pantas saja NerdiFarm telah menjadi tempat balajar atau sekolah dari beberapa SMKN di Manggarai Timur, sebab di sana tersedia tehnologi Bertani dan kiat-kiat untuk membangun ketangguhan mental sebagai entrepreunership. Nerdi dan Beni adalah anggota di KSP CU Florette.

KSP CU Florette membantu modal usaha mikro kecil dan menengah

foto bengkel kayu SA
Bengkel Kayu Sahabat Alam (SA) Milik Fidelis Wandur, salah satu anggota KSP CU Florette


Fidelis Wandur, salah satu anggota yang dinilai sukses menjalankan usaha perbengkelan kayu meski baru berjalan 9 bulan. Dia mendapatkan modal dengan skema pinjaman usaha produktif dari KSP CU Florette. Bengkel kayu miliknya, yang diberi nama Bengkel Kayu Sahabat Alam (SA) terletak di Kampung Lao, Kelurahan Wali, dirintis bulan nevember 2021. "Alasan saya memilih usaha ini karena kayu adalah material penting untuk kebutuhan pembangunan, secara khusus untuk rumah dan pembuatan meubeler. Selain itu, usaha ini dibangun, bertujuan membuka lapangan kerja sebab di sekitar tempat tinggal saya di kampung Lao cukup banyak orang memiliki bakat tukang mebel. Tenaga kerja di bengkel SA saat ini berjumlah 3 orang dan mereka kerja tetap, setiap hari ada di tempat usaha. Membuka dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk hidup ke arah lebih baik adalah tujuan dari pergumulan hidup saya,“ungkap Fidelis.


Bengkel kayu SA selama ini, kata Fidelis telah berhasil menjual kusen untuk kerangka Pintu dan Jendela, daun Pintu dan Jendela yang sudah jadi, meja makan, meja ruang tamu, almari untuk lembaga pendidikan dasar, kayu balok kecil untuk kerangka plafon rumah, dan kayu balok dengan berbagai ukuran. Stok kayu berasal dari kebun sendiri berlokasi di Sengari Reok. Sedangkan pembeli produknya ada perorangan, Lembaga Pendidikan dan Bank BRI Cabang Ruteng.

Ke depan Bengke SA, kata Fidel, rencananya akan memproduksi piring, gelas atau cangkir, keramik, dulang dan sendok makan berbahan kayu. Sehingga butuh prasarana mesin baru dan juga permodalan

Bagian Publikasi : Richard Urut

Segelas kopi arabika khas Manggarai-Flores






Posting Komentar

0 Komentar