Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Dengan Menggendong Benci Kita Tak Akan Sanggup Lewati Tembok Kasih Tuhan

Rabu, 11 Oktober 2023

(Pekan Biasa XXVII, St Kenneth, St Yohanes XXIII-Paus ke 261)


Bacaan I Yunus 4:1-11
Mazmur Tanggapan Mzm 86:3-4,5-6,9-10
Injil Lukas 11:1 -4

“Layakkah kamu marah?” Yun 4:4
(Putasne bene irasceris tu?)


DENGAN MENGGENDONG BENCI KITA TAK AKAN SANGGUP LEWATI TEMBOK KASIH TUHAN

MASIH ada yang terganjal di hati Yunus. Itulah rasa tak senangnya pada sikap Tuhan yang bermurah hati. Yang sekian mudahnya mengampuni Niniwe.

YUNUS memang beritakan pertobatan. Namun, di sudut hatinya tetap terdapat 'harapan seram.' Bencana bagi Niniwe sepantasnya harus ditimpahkan Tuhan, betapapun ada rasa sesal dan tobat di hati penduduk Niniwe.

YUNUS merasa tak berdaya di hadapan Tuhan yang mahapengasih dan mahapengampun. Yunus sekian kecewa dan sungguh marah dan juga memilih kematian sebagai reaksi atas sikap Tuhan itu. “Jadi sekarang Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena aku lebih baik mati dari pada hidup” (Yun 4:3).

TETAPI TUHAN harus membimbing Yunus untuk satu pengobatan total dalam dirinya. Tak hanya berbalik arah untuk kembali ke Niniwe dan seruan pertobatan, tetapi bahwa Yunus juga harus alami kegembiraan bersama masyarakat Niniwe yang berkomunikasi. Yunus sepantasnya masuk dalam DAYA KASIH TUHAN YANG MEMBEBASKAN!

KITA bisa wartakan pertobatan. Kita rajin meminta kasih dan memaafkan. Tetapi, tidak kah mata dan hati kita terkadang jadi tak karuan sekiranya yang dianggap laknat dan berdosa ternyata tak tertimpah derita dan tak ditunggangbalikkan. Si bijak ingatkan dengan satu alarm tanya: ''Mengapakah mulutmu bersuara kasih, tapi lidahmu tetap saja asyik menjilat dan mengecap kebencian?" BUKANKAH acap kali terjadi bahwa suara kasih tetap ditopang oleh lidah penuh ketaksukaan dan penuh amarah?

YUNUS  yang marah dan sangat kecewa pada Tuhan bisa mewakili pula kemarahan dan ketaksukaan kita pada Tuhan yang penuh kasih dan mahapengampun.

KITA rasa diri sanggup untuk 'bekerja sama dengan orang-orang sejiwa demi saling menghasut dalam ketaksukaan dan benci. Untuk menghancurkan yang lain. Untuk 'mencekik' yang bukan kita. Untuk menggambarkan segala sesuatu yang dianggap penuh kenistaan. Namun, kita tetap akan berhasil membujuk Tuhan masuk ke dalam kemarahan, dalam kebencian dan ketaksukaan sesuai pesanan, harapan dan rencana kita.

TUHAN yang kita imani dalam Yesus adalah Bapa mahapengasih dan penyayang. IA bukan Allah kekerasan, yang menghukum sesuai selera manusiawi. Bagaimana kita mencoreng dan gugurkan kasih sayang Tuhan saat kita ikhtiarkan kutuk, kekerasan dan kehancuran terhadap sesama atas nama Tuhan. Itulah yang masih dialami Yunus dalam kata hati dan pikirannya.


SUNGUH! Dengan amarah, benci dan rasa tak suka pada sesama, kita tak bakal lewati tembok Kasih Tuhan. Demi menuju rasa bebas dan ceriah di hati kita sendiri.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memastikan



Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.





Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar