Header Ads Widget

Renungan Harian Katoli; TERPUJILAH Rahim, Darinya Kita Dilahirkan...

Senin, 01 Januari 2024)(HR St Perawan Maria Bunda Allah)


Bacaan I Bilangan 6:22-27

Mazmur 66:2-3.5-6.8

(Ref: Kiranya Allah mengasihi dan memberkati kita)

Bacaan II Galatia 4:4-7

Injil Lukas 2:16-21

"María autem conservábat omnia verba haæc..."
 
Luk 2:19
(Tetapi Maria menyimpan segala perkataan itu).


KITA MENJADI SAUDARA-SAUDARI DI DALAM SANG PUTRANYA YANG TUNGGAL



TERPUJILAH rahim, darinya kita dilahirkan. Itulah rahim ibu kita masing-masing. Yang telah tenunkan kita sebagai saudara-saudari. Dari rahim itu, kita belajar hidup damai. Penuh perhatian satu dengan yang lain. Semuanya dalam KASIH.


TERPUJILAH 'rahim Bunda Gereja.' Melaluinya, kita 'dilahirkan kembali.' Kita dipersekutukan dalam Sabda, Sakramen dan Tradisi suci. Dari pengajarannya, kita memperoleh iman. Dalam 'rahim Bunda Gereja' kita belajar saling sapa sebagai saudara-saudari dalam Kristus.


TERPUJILAH 'rahim Santa Bunda Allah.' Melaluinya, dilahirkanlah Kristus, Sang Penyelamat terjanji. Dialah Bunda pengharapan. Darinya, kita belajar setia menjadi murid. Dalam seluruh peristiwa yang dialami Sang Putera. Dari Nazaret hingga ke kaki salib. Dialah Bunda yang menjadi cahaya nilai-nilai bagi kita semua. Dalam ziarah kehidupan ini.

TERPUJILAH pula 'rahim bumi'. Darinya kita hidup, oleh apapun yang bertumbuh dan hidup darinya. Rahim bumi tetap setia menanti. Menanti hari akhir kita kembali padanya. Kita toh tercipta dari debu tanah, dan ke sana pula semua kita kembali (cf Kej 3:19).


KITA terlahir sebagai manusia. Dilahirkan baru dalam Gereja. Dalam keutamaan Santa Maria Bunda Allah, kita belajar menjalankan hidup sebagai murid-murid Yesus.


DALAM rahim apapun kita adalah saudara-saudari dalam darah, dalam iman, dalam kesementaraan hidup ini. Dan segalanya mengalir menuju masa yang akan datang! Kita berjuang untuk hidup damai. Dalam semangat kekeluargaan.


HENTIKAN sudah geliat 'ribut-ribut sana-sini.' Padamkan sudah api kebencian dan dendam kesumat. Enyahkanlah sikap ingin menang sendiri. Yang sulit dan tak pernah mau mengalah demi kebaikan. Hancurkanlah wadas hati ingat diri. Yang berpikir dan bertindak hanya demi kepentingan diri dan kelompok! Buanglah sudah jauh-jauh segala ujaran yang melukai dan dan hanya rusakan kebersamaan dan rasa persaudaraan.



Rahim bumi menanti kita untuk kembali padanya dalam ketenangan. Bukankah hidup di dunia cumalah sementara? Maka, berlombalah dalam kebaikan.


MENJADI saudara-saudari dalam hidup penuh kedamaian adalah panggilan luhur. Mari 'ikrarkan kita tak lagi bertengkar. Pegang erat tanganku dan jangan lepaskan. Ikatkan benang KASIH SAYANG..'


YAKINLAH, ''nampaknya mendung segera lewat. Matahari bersinar. Semuanya telah dirancang untuk menyambutkan kita. Tersenyumlah, mari tersenyum. Hari ini milik kita'' ( nyanyian cinta satu ketika).

MARI kita belajar diam. Untuk merenungkan setiap kata. Kata yang berdaya. Kata yang bermakna! Kata yang selalu menggemakan harapan dan kehidupan.


Verbo Dei Amorem Spiranti

Santa Perawan Maria Bunda Allah, doakanlah kami! Syalom pada Hari Perdamaian Sedunia.
Tuhan memberkati. Amin


Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD        : 1875
-Pendiri SSpS       :  1889
-Pendiri SSpS-Ap:  1896

  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat


Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar