Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Aku Mencari Tuhan Namun Akulah Yang Dijumpai-Nya

Sabtu, 08 Juni 2024

(Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, St William dr York, St Yakobus Berthieu)

Bacaan I Yesaya 61: 9-11

Mazmur Tanggapan 1Sam 2:4-5.6-7.8 abcd

(Ref: Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juruselamatku)

Injil Lukas 2:41 - 51

"...BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau"
Luk 2:48

(Ecce pater tuus, et ego dolentes quaerebamus te)


AKU MENCARI TUHAN NAMUN AKULAH YANG DIJUMPAI-NYA

ADA rasa cemas yang menghantui. Hati berdebar tak nyaman. Gelisah mendera. Sebab ada yang 'kurang.' Tak mencapai harapan. Jauh dari target.

KITA juga cemas tentang nasib yang tak menentu. Kita gelisah sebab alami kegagalan demi kegagalan. Bukankah kecemasan juga mendera saat apa yang dianggap sebagai kepastian ternyata belum tampak tanda-tandanya?

YUSUF dan MARIA, sepulangnya dari Yerusalem, pada saatnya jadi orang tua yang merasa penuh cemas. Yesus, Sang Putra, tak ada bersama di jalan pulang ke rumah.

KECEMASAN Yusuf dan Maria sebagai orangtua menuntun kepada tindakan nyata. Bahwa keduanya mesti kembali ke Yerusalem. Demi mencari dan menemukan kembali Sang Putera. Kecemasan Yusuf dan Maria bukanlah kecemasan pasif yang bernuansa putus asa dan tanpa harapan! Tidak!

Mari merenung sederhana:

  1. Ada yang 'hilang' dalam diri dan hidup sesama? Maka, mari hentikan laju perjalanan hidup kita sendiri. Mari kita kembali untuk menjumpai sesama itu. Dalam Kasih dan dalam Kerinduan sebagai satu keluarga anak-anak kekasih Tuhan.
  2. Mungkin saja kita pun terlalu 'sibuk dan melaju' dalam kepadatan acara. Pun dalam keasyikan punya kita sendiri. Kita telah deras laju mengalir dalam segala capaian, prestasi, nama besar, pengakuan sesama dan pencitraan diri. Kita laju di dalam segala kehebatan punya kita sendiri. Sayangnya, kita sebenarnya ada dalam 'ketanpaan dan ketiadaan.'
Yusuf dan Maria mesti kembali untuk menjumpai Yesus, Sang Anak itu. Kita memang mesti untuk kembali demi menjumpai Yesus. Dialah yang Sulung dari semua kita. Yesus memang 'tak hilang.' Kitalah 'yang hilang' tanpa kehadiranNya. Karenanya, mari kita kembali padaNya walau dalam doa yang sederhana. Pun dalam sejenak hening demi menyadari kehadiranNya.

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Maria, Perawan Tak Bernoda, doakan kami
Tuhan memberkati.
Amin

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar