Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK : KITA memang mesti hati-hati dengan daya rusak hasutan

Sabtu, 30 Juli 2022

Perayaan hari Kakek Nenek dan Lansia se-dunia, minggu (24/7/2022) tingkat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong


(Pekan Biasa XVII, St Abdon, Beato Manès de Guzman, St Petrus Krisologus, St Senen)
Bacaan I Yeremia 26:11-16.24
Mazmur Tanggapan Mzm 69:15-16.30-31.33-34
Injil Matius 14:1-12

P.Kons Beo, SVD

"Maka setelah dihasut oleh ibunya...." Mat 14:8

(At illa praemonita a matre sua...) OLEH gemulainya liukan tarian berdaya pikat, Raja Herodes pun sungguh terkesima. Putri Herodias telah menyukakan hati sang raja. Sebab itulah apa saja yang dimaui sang Putri, Raja Herodes bersedia mengabulkannya. Dan bahkan sang raja pun bersumpah demi hadiah itu.


DI UJUNG kisah, ternyata harus ada korban yang jadi 'isi utama dari hadiah itu.' Itulah kepala Yohanes Pembaptis. Hadiah maut yang sungguh mengerikan. Sebab Herodes memerintah "orang memenggal kepala Yohanes di penjara" (Mat 14:10).

Baca juga yang ini :

Renungan harian KATOLIK : MARI kita hentikan sudah semua pikiran dan rasa hati yang hanya bikin sesak di dada dan pusing di kepala!

ITULAH kematian teramat tragis dari Yohanes Pembaptis yang berakar dari tebalnya dendam Herodias padanya. Semuanya bisa ditarik sebagai satu garis lurus berisi alasan demi alasan: mengapa Yohanes akhirnya tewas dengan cara keji? SALAH satu dari segala alasan di baliknya adalah hasutan. Herodias menghasut putrinya, yang telah memukau hati Raja Herodes dengan tarian, agar diberikan kepala Yohanes Pembatis dalam sebuah talam (Mat 4:8). Kita bisa berandai sekiranya tak ada hasutan yang bermuatan keinginan hati penuh maut ini.

Baca juga yang ini :

Renungan Harian KATOLIK ; MARILAH kita semua berjuang untuk tetap berjalan bersama dalam harapan.

KITA memang mesti hati-hati dengan daya rusak hasutan. Daya maut ini cepat atau lambat pasti berujung kehancuran pada area apa saja. Satu dua tindakan suram dan seram acapkali berawal dari kata-kata penuh hasutan itu. DALAM masyarakat atau dalam kebersamaan selalu saja ada tiupan atau bisikan kata-kata penuh hasutan. Sebab terkadang ada semburan suara provokasi yang memang ingin rusakan situasi atau kacaukan suasana. Sepertinya suka sekali pada agitasi untuk 'kibaskan suasana panas.'

Bca juga yang ini :

Pojok KITAB SUCI ; Tetap Kuatlah dalam Kesabaran

KITA memang harus cerdas dan serentak bijak menimbang suara-suara yang terucapkan. Untuk memastikan apakah nanti berujung positif demi kehidupan? Ataukah sebaliknya pada satu dua tindakan yang berakibat pada malapetaka? Ini tentu sesuatu yang sering tak mudah. Si putri Herodias itu tak berdaya. Ia 'terpaksa taat.' Sebab hasutan itu datang dari ibunya sendiri.

HASUTAN bisa terjadi kapan dan di mana saja. Satu kebersamaan apa saja, misalnya, jadi kacau balau oleh tertiupnya hasutan sana sini. Rasa dan alam kebersamaan, kerukunan, kesatuan dan persatuan kita bisa terpolusi oleh suara-suara hasutan yang membius. Tetapi, kita tentu tak pernah boleh menyerah dan hilang hati penuh sigap!

Baca juga yang ini :

Aksi bantu penderita Polio di Bulan Rosario


MAKA bisikanlah dan tiupkanlah kata-kata yang membangun, yang membawa harapan, yang mencerahkan, yang membawa semangat, serta yang membawa perubahan. Setidaknya, bisikan kata-kata demi tiba pada cita-cita hidup bersama yang membanggakan.

SUARA kita adalah suara animatif. Suara yang membawa harapan hidup. Suara kita mesti dilantangkan demi mencegah segala seruan, teriakan dan tindakan penuh hasutan. Sebab suara kita adalah Kabar Sukacita yang meneguhkan dan menghidupkan.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin

Posting Komentar

0 Komentar