Header Ads Widget

Renungan harian KATOLIK : MARI kita hentikan sudah semua pikiran dan rasa hati yang hanya bikin sesak di dada dan pusing di kepala!

Jumat, 29 Juli 2022
(Pekan XVII, St Marta, St Maria dan St Lazarus)
Bacaan I 1Yohanes 4:7-16
Mazmur Tanggapan Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11
Injil Yohanes 11:19-27
Kita berbagi untuk saling melengkapi sebagai persekutuan Gereja."ALANGKAH bahagianya hidup rukun dan damai. Di dalam persaudaraan, bagai minyak yang harum" (Mzm 133). Hidup rukun dan damai itu mesti menjadi semerbak bagai minyak yang harum.

P. Kons Beo,SVD

"Tuhan, sekiranya engkau ada di sini....:Yoh 11:21
(Dòmine, si fuìsses hic...)


MARI kita hentikan sudah semua pikiran dan rasa hati yang hanya bikin sesak di dada dan pusing di kepala! Sebenarnya mau sampai kapan lagi? Dan segeralah kembali kita hidup ceriah sebagai ade-kaka atau 
sebagai saudara-saudari. Bukankah kita dilahirkan dari satu rahim? Bukankah kita bertalian darah? Tidakkah dari kita telah terpintallah relasi-relasi yang semakin lebih jauh dan meluas?

Baca juga yang ini ;

KITA memang mesti bergembira dan berbangga karena kita hidup dalam kerekatan alam persaudaraan. Semuanya telah berawal dari keluarga kita masing-masing. Ada nasihat cantik. Agar yang ade sepantasnya hormati yang kaka. Dan yang kaka sepatutnya lindungi yang ade dan yang lebih muda usia. Setidaknya berilah rasa aman, sukacita serta harapan.

SUNGGUH! Hidup ade-kaka atau saudara-saudari itu terlalu indah untuk dilupakan begitu saja! Mesti ada saling dukung yang membesarkan hati. Semuanya demi kebaikan bersama. Tetapi, tentu ada koreksi yang baik pula. Hidup bersaudara pasti tak luput dari banyak erornya. Namun tetap ada saling menasihati dan mengingatkan! Bahkan terkadang, kemarahan yang wajar memang mesti terungkapkan. Tetapi, pada intinya semuanya demi kebaikan bersama.

Baca juga yang ini :

Pojok Kitab Suci ; Mari Mendengarkan Dengan Telinga Hati


BAGAIMANAPUN, kebersamaan sebagai ade-kaka itu sering rapuh pula. Mudah retak bahkan pecah. Terkadang ada salah kata, salah ucap, salah kelakuan, salah bawa diri yang hanya 'bikin umpan emosi.' Ini belum lagi bila kita sudah lepas kendali dalam amarah. Dan hati-hatilah pula. Sebab ada lagi pihak-pihak lain yang hanya muncul untuk bikin 'tambah suram suasana dengan siram-siram bensin. Sosok sana dan sosok sini.' Kesejukan ade-kaka akhirnya jadi makin rumit. Tambah meruncing. Lebih menyala dan membara.

"ALANGKAH bahagianya hidup rukun dan damai. Di dalam persaudaraan, bagai minyak yang harum" (Mzm 133). Hidup rukun dan damai itu mesti menjadi semerbak bagai minyak yang harum. Maka, jadilah ade-kaka yang selalu saling menyapa. Tetap bergairah untuk saling punya rindu yang tak pernah pudar. Demi satu kunjungan sederhana. Sekedar ingin bertanya, "Ada bae-bae to?" Dan demi berbagi cerita yang membangun!

Baca juga yang ini :

Satu Permenungan : Jangan Sampai Kita Kehilangan Ruang Kosong


ADA banyak hal lain lagi yang terkadang harus dilewati dalam perjuangan. Dan terlebih dalam pengorbanan. Renungkanlah betapa mulianya hati Anda. Anda benar! Tetapi, Anda berani memilih 'mengalah dan pasrah yang sehat' demi keutuhan hidup ade-kaka yang Anda pertahankan! Anda tidak terjerat oleh rasa ingat diri yang sungguh berlebihan.
SUNGGUH! Terlampau sering bahwa dalam hidup ade-kaka itu kerendahan hati dan kebesaran jiwa menjadi tantangan yang tidak kecil. Tetapi, jika kita sanggup melewatinya dengan sepenuh hati, kita pasti alami nilai hidup yang besar dan mulia. Dalam kekariban ade-kaka kita sendiri.

Baca juga yang ini :

Renungan Harian Katolik ; Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu

KITA memang sering terlalu lemah dalam gairah hidup sebagai ade-kaka. Sebab itulah, tak pernah boleh kita andalkan kekuatan diri sendiri yang sungguh terbatas ini. Tetaplah berseru agar Yesus, Tuhan, selalu hadir dalam kebersamaan ade-kaka itu. Dan terlebih dalam diri kita sendiri.

SAAT kita tahu dan sadar Yesus sungguh datang, singgah, dan hadir dalam alam kebersamaan ini, maka yakinlah 'persaudaraan kita tidak akan mati' (cf Yoh 11:21). Suasana ade-kaka ini tak akan pernah retak dan terbengkalai.
KIRANYA ada satu hal penting lagi. Tak pernah boleh kita menyerah untuk saling mengampuni sebagai ade-kaka. Tentu dengan setulus hati. Segala dendam dan simpan marah mesti kita enyahkan. Contohilah Esau yang mengampuni Yakub, adiknya (Kej 33). Dan betapa mulianya hati Yusuf yang sungguh mengampuni saudara-saudaranya, yang telah tegah menjualnya ke orang-orang Ismail (Kej 45).

Baca juga yang ini :

Wadah Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) Santo Arnoldus Janssen bersama Dewan Pastoral Paroki selenggarakan pendidikan tentang Melek Keuangan

SUNGGUH! Tuhan mesti tetap diserukan. Agar IA selalu 'ada di sini. Di dalam jiwa ini.' Sebagaimana Tuhan telah ada dan hadir dalam kebersamaan ade-kaka Marta, Maria dan Lazarus.

Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Marta, St Maria dan St Lazarus, doakanlah kami.
Tuhan memberkati.
Amin

Karya Pastoral Diakonia



Posting Komentar

0 Komentar