Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik ; Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu


Aksi tumbuk sorgum untuk jadi beras sorgum oleh ibu-ibu di kampung Jing, Desa Melo, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai. Warga Kampung ini dulu mengkonsumsi sorgum sebagai pangan namun masuknya revolusi hijau yang memperkenalkan beras sebagai pangan, sorgum ditinggalkan. Kearifan lokal terkait pangan ini ternyata sekarang telah menjadi kebijakan pemerintah untuk ketahanan pangan dimana sorgum sebagai salat satu pangan bergizi yang dipromosikan kembali oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Manggarai Timur serta Lembaga Swadaya Masyakarakat seperti Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan Kehati Jakarta. Terima  kasih kepada Pemerintah dan LSM yang telah mengembalikan sorgum sebagai Pangan alternatif dan sumber pendapatan.

Pekan Biasa XI, St Antonius dr Padua, St Gerardus dr Clairvaux)
Bacaan I 1Raja-Raja 21:1-16
Mazmur Tanggapan  Mzm 5:2-3.5-6.7
Injil Matius 5:38-42

"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu..." Mat 5:39

(Non resistere malo...)


YANG jahat itu tetap ada. Ia tetap nyata dalam variasi bentuk kekerasan, dalam ketidakadilan, serta dalam sekian banyak aksi yang menekan kebebasan sesama.

Baca juga : Renungan Harian KATOLIK : BERBAHAGIALAH Anda kalian semua yang sejuk dalam kata-kata

SEPERTINYA tak berkurang manusia yang melakukan kejahatan terhadap sesamanya. Katakanlah seperti terungkap dalam kata-kata kasar, sikap merendahkan serta berbagai tindakan yang keji lainnya.

MEMANG, butuh sikap tahan diri dan kesabaran hati yang tangguh untuk tak melakukan hal yang sama. Iya, untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebab jika tidak, jalur kekerasan dan kekejian itu terus bertambah 'ramai dan panjang.'

Baca juga : Renungan Harian KATOLIK ; MARILAH kita semua berjuang untuk tetap berjalan bersama dalam harapan.

YESUS menasihati para murid dan pendengarNya untuk 'tidak melawan kekerasan dengan kekerasan.' Untuk tak terjebak dalam rawa-rawa seram dan suram penuh risiko buruk. Untuk tak mempersubur dan kembangbiakan kejahatan dengan kejahatan.

TETAPI benar dan harus, bahwa tugas kita adalah runtuhkan dan gugurkan jalur, arus, mata rantai, sistem, yang mempersubur 'praktek koruptif yang hanya melayani diri sendiri.' Sebab, siapa pun bisa tersandung dalam 'melakukan yang jahat dan tak semestinya.' Ini dikarenakan ada 'cara lama yang belum diganti dan sungguh belum diperbaharui.'

Baca juga : Pengalaman Martinus dari Pasar Sotor : ternyata Sayur lebih besar daripada kerbau

YESUS tak membenci para pendosa. Ia malah sangat mengasihi mereka. Kita diingatkan kita, sekali lagi, untuk tak 'berlaku yang sama.' Tetapi bahwa 'alam kesuraman hidup' itulah yang mesti ditata ulang. Agar semuanya hidup dalam damai, kerukunan, saling memperhatikan, dan saling berbagi satu terhadap yang lain.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin

Posting Komentar

0 Komentar