Pater Kons Beo, SVD |
Bacaan I Roma 13:8-10
Mazmur Tanggapan Mzm 112:1-2.4-5.9
(Ref: Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman) Injil Lukas 14:25-33
"Jangan-jangan..."
Lukas 14:29
(Omnes, qui vident, incipiant illudere ei)
ADA BAIKNYA SESUAI KEMAMPUAN..
Baca juga yang ini, menarik: Renungan Khusus Di Hari Minggu; Sisi Terhormat Kemuridan Dalam Yesus
HITUNG-HITUNGLAH! Buatlah pertimbangan yang matang! Setidaknya bikinlah kalkulasi yang 'masuk akal.' Katanya mesti realistis begitu. Mimpi boleh mengangkasa. Namun kenyataan itulah yang tak terbantakan. Maksudnya?
APA yang disebut target tetaplah jadi daya pikat. Target bolehlah target. Tapi semuanya akan terukur pasti pada pencapaian akhir. Terkadang antara harapan dan kenyataan hanyalah ketidaksesuaian yang mendera. Ada hal yang tetap jadi pertanyaan tak terjawab utuh apalagi sesempurnanya. Artinya?
Baca juga yang ini, menarik; Satu Permenungan di Bulan Nopember; Kepada Yang Telah Berpulang
TARGET sekian melambung, namun hasilnya toh mentok di area datar-datar saja. Tetapi, sering juga terdapat alur kisah sebaliknya. Yang diprediksi minim, ternyata ujungnya justru melambung jauh bikin terperangah. Heran kah, dikau? Kepastian akhir memang bukanlah domain kekuasaan manusiawi kita! Homo proponit Deus disponit, Manusia merancangkan, namun Allah yang punya ketentuan. Barangkali seperti itulah.
BAGAIMANAPUN, ini tak berarti bahwa kita sekian 'nekat sembarang' untuk memulai. Perhitungan itu tetaplah harus dirancang. Jalan hidup dan diri kita sebagai murid Tuhan sepantasnya tetaplah dikerangkakan dalam harapan, usaha, untuk tiba pada kenyataan akhir.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Kursi Kosong, Tempat Tersedia: Kita Kemana?
MEMANG, kita pasti tak pernah berawal sambil berbekal 'kelengkapan pasti dan kesempurnaan.' Namun bahwa kita telah memulai, itulah tanda kita ingin berziarah dalam iman, harapan dan kasih. Jalan hidup sebagai murid Tuhan, sebagai umatNya, memang menuntut kesadaran, kesetiaan dan kepatuhan. Dan semua kita masih tetap bertarung selama bumi masih bergulir dan jantung masih berdetak.
KARENA Pembaptisan, kita semua telah mengawali dalam harapan. Walau perjalanan ini, di dalam bahtera Gereja, Umat Allah, sering terasa sangat menyedihkan, toh kita tetap bermimpi untuk menggapai dermaga pantai yang kita impikan. Dan di situlah Tuhan menanti penuh Kasih dan Kerinduan.
KITA hanya sungguh berharap, ''Semoga bukan suara asinglah yang menang: Dia ini, mereka sana itu sudah memulainya dan jangan-jangan bakal tidak akan pernah menyelesaikannya!''
Maka biarlah kita berjalan dalam dan dari apa yang kita punyai. 'Lebih dan kurangnya' hanya Tuhanlah yang tahu pasti setepat dan sebijaknya. Dalam diri kita biarlah bergema: Pasrah! Namun tetaplah kita berjuang! Sebab garis akhir itu haruslah kita gapai (cf 2Tim 4:7).
Kiranya demikian.....
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Kiranya demikian.....
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; CITRA PERSAUDARAAN dan Rasa Kekeluargaan Semesta Mesti Kita Bangun Dan Perjuangkan!
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
St. ARNOLDUS JANSSEN, DOAKANLAH KAMI AMIN Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
|
0 Komentar