Kelompok Kerja Perubahan Iklim Manggarai Timur Duduk Bersama Untuk Mengevaluasi Rencana Aksi Daerah Adapatasi Perubahan Iklim 2023, Kamis (22/2/2024), di Aula Lawe Lujang Bappelitbangda. |
umpungjayasiar.com, Ruteng. Kelompok Kerja Perubahan Iklim Manggarai Timur menyelenggarakan seri diskusi untuk melihat (evaluasi) sejauh mana rencana aksi daerah (RAD) adaptasi dan mitigasi yang disepakati tahun 2023 diakomodir dalam RKPD Manggarai Timur Tahun 2024, beberapa hari lalu tepatnya hari, Kamis (22/2/2024), bertempat di Aula Lawe Lujang Bappelitbangda Manggarai Timur. Selain Pokja yang keanggotaanya adalah semua OPD Kemakmuran di Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, pertemuan evaluasi itu juga dihadiri oleh Bank NTT sebagai pihak swasta.
Pada penjelasan tentang maksud dan tujuan evaluasi, Petrus Alexandrinus Apul, SP, Kepala Bidang PSIK di Bappelitbangda Manggarai Timur menegaskan kepada Pokja PI bahwa Perubahan Iklim menjadi salah satu dari tujuh permasalahan utama yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024. Hal ini merupakan wujud komitmen yang sungguh dari Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk mengatasi dampak perubahan iklim khususnya di sektor petanian. Untuk diketahui oleh kita semua, ungkap Sandri, bahwa produksi beras kita terus menurun pada 5 tahun terakhir sehingga harga beras naik tentu persoalan kenaikan harga ini berpengaruh terhadap kehidupan keluarga-keluarga, baik di perdesaan maupun diperkotaan. Bahkan saat ini di beberapa tempat akibat kekeringan, tanaman jagung mengalami gagal panen. Musim kemarau semakin panjang dan situasi ini merupakan gejala telah terjadinya perubahan iklim.
Ayo baca juga yang ini; Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) Melalui Pendekatan Kawasan Dan Lintas Sektor
Pada pertemuan evaluasi hari ini, kata Sandri, kami di Sekretariat Pokja Perubahan Iklim meminta anggota Pokja, khususnya dari Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk menyampaikan laporan bagaimana tindak lanjut dari Surat Keputusan Bupati Manggarai Timur : HK/150/Tahun 2023 tentang rencana aksi daerah (RAD) Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Manggarai Tmur. Dimana dalam SK tersebut menyatakan bahwa tanggungjawab dari Dinas Pertanian adalah melaksanakan beberapa kegiatan aksi adaptasi, antara lain, Pembangunan UPH Pupuk Organik, Pengembangan Padi Kaya Gizi dan Padi Hybrida tahan kering, pengembangan jagung komposit, pengembangan pangan local terutama sorgum, pembangunan embung, Sekolah Lapang/Pelatihan Petani, penguatan kelompok tani, dan Pengadaan Alsintan
Jangan lewatkan yang ini; Sudut Pandang Pemberdayaan : Bantuan Satu Ekor Babi Jadi Sangat Berarti Jika Diarahkan Untuk Tujuan Ekonomi
Sedangkan produksi beras di sawah tadah hujan
berdasarkan data produksi yang dirilis oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021 menurun sebesar 53.94 persen pada periode
2018 sampai dengan 2021. Produksi kopi Robusta pada periode waktu yang sama
(2018-2021) di Kecamatan Lamba Leda Selatan dan Congkar mengalami penurunan
sebesar 257,30 ton atau 10,93 persen, dari total produksi 2.354,12 ton pada
tahun 2018 turun menjadi 2.096,82 ton tahun 2021. Oleh karena itu, Pokja harus
terus memperjuangkan agar dalam RKPD dan APBD tahun 2024 Pemerintah Kabupaten
Manggarai Timur menyediakan/mengalokasi anggaran untuk penanganan dampak
perubahan iklim dengan melanjutkan RAD adaptasi dan mitigasi Perubahan Iklim
Tahun 2023 di sektor pertanian dan perkebunan.
“Saya berharap pihak Bank NTT sebagai salah satu pemangku kepentingan dari pihak swasta di Manggarai Timur pada pertemuan ini dapat mengetahui persoalan yang dialami oleh para petani di Manggarai Timur dan juga berkomitmen untuk ikut terlibat mengatasi dampak perubahan iklim,”ungkap Richard.
Adapun Yohanes Manubelu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Manggarai Timur mengatakan kalau melihat data produksi padi pada 5 tahun terakhir dan ada fakta sedang terjadinya perubahan iklim maka Manggarai Timur berpotensi mengalami situasi rawan pangan. Situasi ini harus diberi perhatian serius melalui tersedianya anggaran yang cukup untuk menjamin ketahanan pangan. Pada tahun 2023, jelas Ade, beberapa kegiatan untuk meningkatan ketahanan pangan masyarakat telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain, pembangunan embung, pengembangan sorgum, pembangunan Unit Pengolahan Hasil Sorgum di 2 tempat, Pembangunan dan rehabilitasi jaringan Irigasi, Pengadaan Alsintan, dan Unit Pengolahan Hasil Jagung. Yang belum dilaksanakan adalah pembangunan UPH pupuk organik. Akan tetapi pendanaan untuk kegiatan-kegiatan tadi bersumber dari APBN, dana Pokir dari salah anggota DPR-RI serta hasil kerjasama dengan Yayasan KEHATI Jakarta dan Yayasan Ayo Indonesia.
Ayo baca juga yang ini;Program VICRA Dorong Petani Berpartisipasi Atasi Dampak Perubahan Iklim di Manggarai Timur
Zakaria A Kedang dari PUPR mengatakan tahun 2024 tetap akan dibangun jaringan irigasi primer dan sekunder sebagai tidak lanjut dari RAD Adaptasi dan Mitigasi tahun 2023 namun yang perlu dilakukan untuk meningkatkan tatakelola air adalah menghidupkan kembali peran dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar