(Sesudah Rabu Abu, St Theodulus dan Tujuh Saudara Suci Pendiri Ordo Servite)
Bacaan I Yesaya 58:9b-14
Mazmur Tanggapan 86:1-2.3-4.5-6
(Ref: Tunjukanlah kepadaku jalanMu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaranMu)
Injil Lukas 5:27-32
"Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia" Luk 5:29
(Et erat turba multa publicanòrum, et aliòrum, qui cum illis erant discumbèntes)
KASIH YANG MENGUBAH
MUNGKIN benar bahwa solidaritas itu hasil dari satu pertautan senasib. Apalagi nasib melata di bawah standar. Kaum berkekurangan itu sungguh merasa senasib.
Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Puasa Itu Selalu Berorientasi Pada Nilai
NAMUN, dari kekurangan itu terlahirlah kekuatan hati penuh sukacita. Senasib dan sepenanggungan membuat siapapun mudah 'saling bercurhat'. Pun di saat mengalami kegembiraan bersama.
SAHABAT-SAHABAT Lewi, tanpa hambatan, sekian polos dan spontan bergembira bersama di perjamuan itu. Di situ, dirayakanlah sukacita balada orang-orang terkucil. Kelas pemungut cukai, yang terstigma najis, pendosa dan sampah!
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Puasa Memanggil Kita Kembali Pulang Pada Allah, Sesama Dan Diri Sendiri
TETAPI, kisah itu menjadi lebih istimewa oleh kehadiran Yesus. Kekuatan perjamuan nyata saat di dalam perjamuan itu sendiri tak ada mata hati dan sikap yang membenci, yang mengadili, yang mempersalahkan dan lalu menghukum. Sungguh, perjamuan itu adalah perjamuan yang membebaskan!
ANDA menjadi tak aman di sebuah acara gembira, di satu kondangan? Iya, itu terlahirkan karena Anda membawa mata penghakiman dan hati penuh benci pada 'orang tertentu yang hadir di kegembiraan itu.' Karena itulah, jadilah orang bebas yang membuang rasa benci. Kembali raihlah rasa ceriah bersama yang lain!
Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; DALAM Kristus Dan AjaranNya, Kita Tentu Berakar Pada Nilai-Nilai Kehidupan
EKARISTI adalah Perjamuan Kasih Persaudaraan. Yesus, Tuhan, menjadi Tokoh Utama yang memperjumpakan kita semua. Dialah pemimpin dan penyelenggara Ekaristi itu.
MAKA, tidak kah kita seharusnya bergembira bersama? Untuk saling menerima satu terhadap yang lain? Bila kita ke Gereja atau hadir dalam doa bersama, hanya untuk menghakimi: mana layak dan mana tak layak untuk bergembira, maka kita bisa terjebak dalam bahaya 'sungut-sungut kaum farisi dan para ahli taurat' (cf Luk 5:30).
Ayo baca juga yang ini; Satu Permenungan Iman Katolik; Mungkinkah Hati Tuhan Benar-Benar Telah Gusar?
MARI kita sepakat bahwa di perjamuan itu, yang diprakarsai Lewi, justru Yesus-lah yang 'ambil alih' sebagai pemimpin dan penyelenggara perjamuan. Dari Yesus selalu mengalir kebeningan Kasih yang mengubah dan membebaskan.
Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Sungguh, Kita Diberkahi Dan Dikaruniai Tuhan
TETAPI, inti dari semuanya tentu bukanlah pada gairah dari perjamuan besar itu. Perjumpaan dengan Yesus lahirkan satu makna baru dalam hidup Lewi. "Ia berdiri dan meninggalkan segala sesuatu" (Luk 5:29).
DAN, apakah yang mesti kita tinggalkan sebagai buah dari perjamuan bersama Yesus? Apa yang mesti ditinggalkan sebagai buah dari puasa kita? Pertanyaan ini tetap mengiringi jalan hidup setiap kita.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Pater Kons Beo, SVD |
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar