Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik, Ketika Kebimbangan Datang Mendera

Senin, 12 Februari 2024



(Pekan Biasa VI - Benediktus dr Anaine, St Julianus Hospitaller, St Meletius)

Bacaan I Yakobus 1:1-11

Mazmur 119:67.68.71.72.75.76

(Ref: Semoga rahmatMu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup)

Injil Markus 8:11-13

"Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya"  Yak 1:8

(Vir duplex ànimo incònstans est in òmnibus viis suis)


KETIKA KEBIMBANGAN DATANG MENDERA

KEPASTIAN! Siapapun menginginkannya. Kepastian isyaratkan adanya tujuan tertentu dan jelas. Tentu ada harapan kuat di balik kepastian. Setidaknya agar hati jadi tenang. Sebab tak lagi hati itu terombang-ambing.

Jangan lupa baca yang ini; Renungan Katolik Khusus Di Hari Minggu; Tidak Baiklah Kalau Manusia Itu Sendirian

TETAPI, renungkanlah! Semudah itu kah bagi kita untuk tiba pada satu kepastian? Tidak juga! Kita tak suram mata pada kenyataan bahwa dunia ini tawarkan sekian banyak pilihan! Akibatnya? Apa yang sudah dipastikan sebelumnya sering berubah jadi rapuh, goyah, dan bahkan ambruk.

YANG disebut pilihan lain, tawaran lain, atau pun kemungkinan lain, bisa tampil bagai satu dua ketertarikan. Dan hal itu menantang, mengganggu dan mengandung godaan. Penuh daya pikat mempesona. Iya, lebih 'mengandung umpanlah.'

MAKA, di situlah "mendua hati" bisa tiba jadi satu kenyataan. Ini yang sering jadi masalah serius. Sebab ada suara keluh yang berontak. Katakan misalnya, "Mana mungkin kau membagi cinta; mana mungkin kau mendua hati?"

KITA terlalu rapuh untuk bersikap ''kanan-kiri OK." Untuk hidup dengan banyak arah dan cabang-cabangnya. Di situ, kita memang tampak gagah dan kokoh. Tetapi dalam hati yang tersenyembunyi kita sebenarnya kita layu dan tak berdaya.

YAKOBUS, RASUL, memastikan satu pilihan yang tak tergoyahkan dalam Yesus, Tuhan dan Guru. Ia teguhkan pendengar dan jemaatnya. Jalan iman dan hidup itu memang sering lewati berbagai cobaan. Bahkan hal itu pasti.

"SAUDARA-SAUDARAKU, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam perbagai-bagai pencobaan..." (Yak 1:2). Namun, kebahagiaan yang dimaksudkan adalah bagaimana darinya lahirlah rahmat ketekunan yang lalu sungguh menghasilkan (cf Yak 1:3.4).

Jang lupa baca yang ini; Pojok Kitab Suci; Ke Dunia yang Terluka: Di Situlah Kita Diutus

BAGAIMANAPUN, bagi Yakobus, keadaan penuh bimbang itu perlahan-lahan mesti dilenyapkan. Sebab amat tegas Yakobus bersaksi, "Orang yang demikian janganlah berharap bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan" (Yak 1:7).

KEADAAN 'mendua hati' yang akibatkan ketidaktenangan hati, sudah dialarmkan Yesus. TUHAN punya pengungkapkan sungguh indah yang menantang! Bila dirumuskan secara lain:

"NYAMAN KAH hati kita terus membajak, namun selalu saja menoleh ke belakang?" (cf Luk 6:62). Dan lagi, ada pula ketegasan yang tersuarakan dalam kata-kataNya, 'Sekiranya kita bakal tak tenang saat harus mengabdi kepada dua tuan, yakni kepada Allah dan lalu dicampuradukkan dengan naluri mamon yang digenggam erat dan mati-matian dipertahankan' (cf Mat 6:24).

Baca yang ini juga; Renungan Harian Katolik; Kita Dipanggil Untuk Berbuat Baik

TETAPI, kita semua tetap berjalan dalam impian, harapan dan iman di dalam Tuhan yang menarik kita ke dalam KEPASTIAN. Dan semuanya di dalam kuasaNya yang mengasihi dan menyelamatkan!

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati kita.
Amin

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        : 1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN







Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar