"Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya,...." Yoh 15:2 (Omnem palmitem in me non ferentem fructum, tollet eum). |
(Pekan V Paskah, St Gianna Beretta Molla, St Louis Marie Grignon de Monfort, St Petrus Chanel, Beato Luchesius)
Bacaan I Kisah Para Rasul 9:26-31
Mazmur Tanggapan Mzm 22:26b-27.28.30.31-32
(Ref: Karena Engkau ya Tuhan, aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar)
Bacaan II 1Yohanes 3:18 - 24
Injil Yohanes 15:1-8
HARAPAN UNTUK BERBUAH
PADA ranting pohon tak ditemukan banyak buah? Atau bahkan tak ditemukan buah satupun? Bisa saja terjadi karena ranting itu terlalu lebat daunnya. Apa artinya sebatang pohon 'jika hanya menang jumlah daun sementara tak lebat atau bahkan tiada buahnya?
Ranting berlebat daun itu mesti dipangkas. Agar dibiarkan sinar matahari mencahayai ranting-ranting pohon. Semuanya demi datangnya buah-buah harapan dan kehidupan.
APAKAH daun-daun nan lebat itu gambarkan 'pohon diri dan hidup kita yang kebanyakan jumlah pilihan? Kehendak hati? Mimpi dan harapan serta mau-maunya? Di situlah kita jadinya bisa gagal fokus dan keterarahan pilihan yang seharusnya. Hidup sungguh 'diserang oleh' sekian banyak improvisasi dan pernak pernik ornamen yang sesungguhnya tak tampakan buah-buah dari jati diri dan karakter yang seharusnya.
KITA mungkin terlalu penat dengan banyaknya jumlah 'daun-daun kesibukan.' Sampai-sampai kita lupa akan 'cahaya mentari rohani yang mesti menyinari.' Ranting-tanting penuh daun kesibukan itu memang mesti dipangkas!
RANTING yang tak hasilkan buah pun tampak pada ranting yang kering! Itulah ranting telah tak terhubung sungguh pada pokok. Pada yang seharusnya. Imamat yang tak terhubung indah pada pokok Altar, Mimbar, umat Allah, dan terlebih pada Kristus IMAM AGUNG adalah imamat yang kering yang tak hasilkan buah.
HIDUP beriman yang layu dan kering bisa disebabkan oleh kehabisan dan kekeringan nutrisi spiritual. Di titik inilah, kita mesti rendah hati untuk dipangkas dan dibersihkan agar bisa lahir dan munculllah tunas-tunas harapan baru dalam diri kita.
KITA semua diharapkan jadi ranting-ranting yang menghasilkan buah. Tetap dibutuhkan harmoni dan keseimbangan antara yang rohani dan jasmani, yang ilahi dan insani. Tetap dibutuhkan keseimbangan antara kesibukan-kerja yang dimeterai dalam doa dan ekaristi.
KITA pun terpanggil untuk menampakkan
keseimbangan antara perjumpaan kita dengan Tuhan dan perjumpaan kita dengan dunia serta sesama dalam perutusan. Dalam sikap dan perbuatan baik, dalam kehadiran penuh harapan. Di situlah, bukan hanya kita yang menghasilkan buah, tetapi bahwa sesama-sesama kita pulalah yang juga dapat menghasilkan buah-buah kehidupan yang benar. Dalam perutusan injili...
Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat Hari Minggu.
Tuhan memberkati
Amin - Allelulia
keseimbangan antara perjumpaan kita dengan Tuhan dan perjumpaan kita dengan dunia serta sesama dalam perutusan. Dalam sikap dan perbuatan baik, dalam kehadiran penuh harapan. Di situlah, bukan hanya kita yang menghasilkan buah, tetapi bahwa sesama-sesama kita pulalah yang juga dapat menghasilkan buah-buah kehidupan yang benar. Dalam perutusan injili...
Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat Hari Minggu.
Tuhan memberkati
Amin - Allelulia
Pater Kons Beo,SVD Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
St. ARNOLDUS JANSSEN, DOAKANLAH KAMI AMIN Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
|
0 Komentar