(Pekan V Paskah, St Pius V - Paus ke 225)
Bacaan I Kisah Para Rasul 14:19-28
Mazmur Tanggapan Mzm 145:10-11.12-13ab.21
(Ref: Orang-orang yang Kau-kasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu)
Injil Yohanes 14:27-31a
"Janganlah gelisah dan gentar hatimu" Yoh 14:27 (Non turbetur cor vestrum, neque formidet) |
KITA MEMANG SUNGGUH RENTAN. BAGAIMANAPUN......
AKUILAH dan sadarlah bahwa kita diselimuti hati nan gelisah. Kerentanan adalah karakter bawaan setiap manusia. Benar, bahwa kita banyak dituntun untuk percaya diri, dan dibatalkan dari rasa takut. Namun, akan begitu mudah kah hilangnya rasa gelisah dan gentar di hati?
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; HARAPAN UNTUK BERBUAH
KITA rindukan dan butuhkan daya ilahi yang meneguhkan dan tebalkan pengharapan. Daya ilahi itulah yang membuat kita 'tak kapok dan tak surut untuk berbuat baik.' Daya ilahi itulah yang membesarkan jiwa untuk tetap berada dalam dan berpihak pada nilai-nilai injili. Daya ilahi itulah yang membuat kita bangkit kembali dari alam penuh cemar dan seolah tanpa harapan lagi.
DI Listra, Paulus dan Barnabas hadapi kenyataan pahit. Kaum Yahudi dari Anthiokia, di kota Listra itu, ''menyeret Paulus dan melemparinya dengan batu'' (Kis 14:19). Dalam tangan dan penyelenggaran Tuhan, Paulus dan Barnabas diluputkan. Dan kisah pelayanan selanjutnya, apakah Paulus dan Barnabas sungguh tinggalkan Listra? Tidak! Berdua miliki keyakinan yang kuat untuk kembali lagi ke Listra. Tempat penuh derita itu.
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MENGENAL YESUS DAN DI DALAMNYA MEMAHAMI SEMUANYA
Bahkan, di Listra, aIkonoum dan Anthiokia terlukis kisah, ''Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman'' (Kis 14:22). Pengalaman pahit yang dialami Paulus dan Barnabas justru menjadi kekuatan bagi mereka berdua untuk meneguhkan hati para murid yang lain.
KITA usahakan situasi hidup yang aman, terkendali, penuh jaminan, serta bebas dari segala kekurangan, tantangan dan godaan. Tetapi, tidak kah kita tak pernah boleh bebas kesadaran bahwa kita itu adalah ciptaan yang rentan, lemah dan rapuh? Sebab hanya dengan cara itulah kita percaya pada Tuhan, yang 'adalah DIA di segalanya.'
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; RAWATLAH CARA DAN ISI BICARA KITA
KITA usahakan situasi hidup yang aman, terkendali, penuh jaminan, serta bebas dari segala kekurangan, tantangan dan godaan. Tetapi, tidak kah kita tak pernah boleh bebas kesadaran bahwa kita itu adalah ciptaan yang rentan, lemah dan rapuh? Sebab hanya dengan cara itulah kita percaya pada Tuhan, yang 'adalah DIA di segalanya.'
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; RAWATLAH CARA DAN ISI BICARA KITA
KITA bisa saja bertarung dalam hidup untuk menggapai 'berbagai sisi kehidupan yang mandiri-berdikari.'
Bagaimana pun, saat kita sadar membawa 'tangan kita tetap terentang dengan mata tengadah ke langit; saat kita tetap tahu bahwa telapak kaki ini tetap bertumpuh 'di bumi yang berputar.'
DI SITULAH kita mengerti bahwa 'pasti ada gejolak.' Iya, di dunia yang kita ziarahi ini.
Tuhan sungguh tahu setiap sisi ketidakberdayaan kita. Dan di telinga kita, Tuhan ucapkan kata penuh peneguhan itu, "Janganlah gelisah dan gentar hatimu...."
Sebab, Kasih, Kebaikan dan Kekuatan Tuhan melampaui semuanya.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin - Alleluia.
Pater Kons Beo,SVD Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
St. ARNOLDUS JANSSEN, DOAKANLAH KAMI AMIN Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
|
0 Komentar