Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; MUNGKIN KAH Kita Kurang Mempersilahkan Tuhan Masuk Ke Dalam 'Perahu Perjalanan Hidup Kita?'

Sabtu, 13 April 2024

(Pekan II Paskah, St Martinus I - Paus ke 74)



Bacaan I Kisah Para Rasul 6:1-7
Mazmur Tanggapan Mzm 33:1-2.4-5.18-19
(Ref: Kita memuji Allah, karna besar cintaNya)
Injil Yohanes 6:16-21




"Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu..." Yoh 6:21

(Voluèrunt ergo accìpere Iesum in navim)




BERIKANLAH TEMPAT BUAT TUHAN. PERSILAHKANLAH DIA MASUK KE PERAHU KEHIDUPANMU




KETIKA itu, hari sudah mulai gelap. Sementara itu para murid telah naik ke perahu. Hendak menyeberang ke Kapernaum. Para murid sendirian di perahu itu.




ADA yang terjadi di kegelapan perjalanan itu. Laut pun menggelora. Dan datanglah ketakutan mendera para murid. Ada sosok yang berjalan di atas air. Itulah Tuhan yang mendekati para murid. Maka terungkaplah kata-kata peneguhan, "Ini Aku, jangan takut!" (Yoh 6:20).




TAK ada yang perlu dicemaskan ketika Tuhan datang dan hadir. Saat Tuhan sungguh menyapa kita dalam situasi apa pun yang kita hadapi. Bila hidup kita bagai sebuah pelayaran, maka Tuhan tetaplah menjadi 'nahkoda serentak kompas' penunjuk arah yang selalu tepat.




TAK pernah ada hidup tanpa badai gelora menerjang terjang. Tak pernah ada keadaan hidup selalu dalam damai sejahtera. Kita tak pernah luput dari rasa penuh ketakutan dan aneka kecemasan. Hidup kita diselimuti badai prahara.



"HARI sudah malam dan badai bergelora" adalah gambaran hati kita yang sering tak menentu. Menjadi ungkapan suram dari keadaan hidup yang kita alami. Tetapi harus kah kita terus gemetaran di perjalanan dinginnya gelap malam, tanpa harapan akan kehangatan mentari terbit di pagi ceriah?




PERJALANAN hidup tanpa kehadiran Tuhan memang sungguh mencemaskan. Kita terkadang andalkan segala kesanggupan diri sendiri yang ternyata amatlah terbatas. Kita teribarat bagai para murid yang bertarung sendirian mendayung dua tiga mil jauhnya (cf Yoh 6:19). Dan ujungnya hanyalah ketakutan, kecemasan dan kesia-siaan yang dialami.




DUNIA tetaplah dunia yang ganas dan bergelora. Dunia itulah dunia dengan kepastian irama malam dan gelapnya. Dunia tetaplah dunia dengan sisi pudar dan suramnya. Namun, mestikah kita tetap larut dalam ketakutan dan kecemasan?



PARA murid, di malam gulita itu, segera mengenal Yesus yang datang mendekati. Tak cuma itu, mereka mempersilahkan Yesus naik ke perahu. Iya, perahu tak boleh tetap tak menentu oleh angin kencang.




PERAHU tak boleh terisi oleh para murid yang tak karuan hati penuh ketakutan. Sebaliknya, para murid mesti alami keteduhan perjalanan. Dan tiba di tempat yang mereka tuju dengan hati penuh sukacita pula.




MUNGKIN KAH kita kurang mempersilahkan Tuhan masuk ke dalam 'perahu perjalanan hidup kita?' Dan akhirnya kita tak sampai-sampai juga pada tempat yang mesti tujui? Dalam Yesus, angin badai penuh gelora segera berubah jadi aliran angin sejuk yang pasti menuntun kepada hati penuh sukacita dan alam kedamaian..




MARI merenung kata-kata peneguhan St Pius V:

'Tak henti-hentinya Yesus mengajar manusia. Bukan hanya saat dulu bersama para murid, namun sekarang pun Dia mengajar kita untuk selalu beriman' (St Pius V)




Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin. Alleluia.

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        : 1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar