Aksi Tumbuk Sorgum di Kampung Jing, Desa Melo, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. |
umpungjayasiar.com, RUTENG.Yayasan Ayo Indonesia bersama Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, pada Jumaat (10/6/2022) menyelenggarakan kegiatan memasyarakatkan sorgum sebagai pangan alternatif dan penyerahan Surat Keputusan terkait Desa Golo Ndari dan Melo di Kecamatan Lamba Leda Selatan, sebagai Desa model pengembangan sorgum untuk pangan dan perbenihan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Bupati Manggarai Timur Nomor 34 tahun 2021 tentang Pengembangan Sorgum sebagai Pangan Alternatif di Kabupaten Manggarai Timur, dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pangan, Tim Penggerak PKK, Kepala Desa Melo, Kepala Desa Golo Ndari, Kelompok tani sorgum, Staf dari Dinas Pertanian, Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan Kehati.
Ambros Roni, ketua panitia menjelaskan kegiatan ini
diawali dengan aksi tumbuk sorgum (pesi) di kampung Jing oleh beberapa ibu-ibu,
tujuannya untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat di sana bahwa sorgum
sebenarnya adalah makanan khas warga jing pada jaman dulu, dengan menerapkan pengolahan
paska panen secara sederhana dimana sorgum ditumbuk menjadi beras sorgum
kemudian dimasak untuk dikonsumsi. Diharapkan dengan upaya ini, ke depan
masyarakat di desa Melo dan Golo Ndari yang berada di Sepanjang Daerah Aliran
Sungai Pesi (sorgum) kembali menanam sorgum di lahan kritis yang cukup banyak
terdapat di sekitar wilayah Paroki Beamuring. Selain aksi tumbuk sorgum,
beberapa ibu di Kampung Jing dilatih oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Manggarai Timur cara
membuat aneka kue berbahan baku tepung sorgum.
Aneka kue berbahan tepung sorgum |
Para peserta kemudian, ungkap Ambros mengikuti acara penyerahan Surat Keputusan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur terkait Penetapan Desa Golo Ndari dan Melo sebagai Desa ModelPengembangan sorgum di Kabupaten Manggarai Timur, bertempat di Kantor Desa Golo Ndari, kurang lebih 3 km jaraknya dari kampung Jing.
Baca juga : Ayo!! mari kita Lejong, Kenapa harus Jual Tanah?
Sebelum penyerahan SK para pemangku kepentingan,
antara lain, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pangan, Yayasan Ayo
Indonesia, Kepala Desa Golo Ndari, Kepala Desa Melo dan Petani Sorgum duduk bersama untuk membagi
informasi dan pengetahuan tentang sorgum sebagai sumber pangan bergizi,
pendapatan dan tanaman yang tahan tumbuh atau hidup di lahan kritis untuk
memotivasi para peserta yang hadir agar mereka menanam sorgum. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menambah jumlah petani yang menanam sorgum.
Stef Jegaut, penanggungjawab kegiatan pengembangan
sorgum di Yayasan Ayo Indonesia kepada para peserta dia berbagi pengalamannya ketika
bulan lalu bersama beberapa petani dari Desa Melo, Dampek dan Desa Golo Ndari melakukan
kunjungan belajar motivatif tentang pengembangan sorgum di kampung sorgum
Likotuden, Kabupaten Flores Timur. Di sana, jelas Stef petani-petani menanam
sorgum dalam luasan lahan paling kurang 1 hektar, di atas lahan kritis, sebab
mereka menyadari bahwa sorgum tidak hanya sebagai pangan bergizi tetapi juga merupakan
komoditi yang mendatangkan pendapatan. Dalam satu musim tanam dengan durasi 4
bulan petani sorgum di Kampung Sorgum Likotuden berhasil meraup pendapatan
kotor berkisar 16 juta – 20 juta rupiah, dengan biaya produksi berkisar 3 – 4 juta rupiah. Sehingga belajar dari
pengalaman ini, lanjut Sef, Yayasan Ayo Indonesia, Yayasan Kehati dan Dinas
Pertanian Kabupaten Manggarai Timur mendorong Bapak-Ibu untuk menanam sorgum
dalam jumlah yang besar agar hasil yang diperoleh juga bisa maksimal. Peran
kami adalah mendorong petani menanam sorgum dengan cara meningkatkan kapasitas
atau pengetahuan tentang budidaya dan pengolahan paska panen sorgum sedangkan sukses dan tidaknya pengembangan tanaman sorgum sangat bergantung kepada motivasi dari petani itu sendiri.
Penyerahan SK penetapan Desa Golo Ndari sebagai Desa Model Pengembangan Sorgum. |
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Manggarai Timur, Herman Kodi, pada kesempatan itu kepada peserta berjanji akan mendorong semua pihak di Manggarai Timur untuk menjadikan sorgum sebagai pangan yang akan dihidangkan di setiap kegiatan mulai dari tingkat kabupaten sampai ke desa. Dia juga menekankan agar sorgum menjadi hidangan yang akan disajikan kepada setiap tamu yang berkunjung atau melakukan kunjungan dinas ke desa, kurangi penyajian kue-kue lain tetapi hidangkan tamu-tamu itu dengan kue dari sorgum. “Untuk itu, dinasnya siap untuk memberikan pelatihan pengolahan sorgum kepada kelompok wanita di dua desa model dan juga berupaya mencari link di kabupaten agar bisa menerima hasil sorgum dari kedua desa ini, sebab Sorgum memiliki keunikan dan kelebihan daripada jenis pangan lokal lainnya,” janji Herman.
Sedangkan Yohanes Sentis, Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Manggarai Timur dalam kata
sambutannya mengapresiasi kerja kolaborasi multi pihak sebagai kekuatan dalam
pengembangan sorgum sekarang ini dan ke depannya di Manggarai Timur. Dinas
Pertanian tahun ini mendorong masyarakat desa Golo Ndari sebagai penyedia benih bersertifikat
di Manggarai Timur dengan menerapkan pendekatan kolaboratif dalam pendampingan
tehnis dan motivasi di lapangan dengan mengikutsertakan Lembaga Swadaya Masyarakat,
Gereja, Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pertanian.
Surat Keputusan yang menetapkan Desa Golo Ndari, dan Desa
Melo sebagai desa model pengembangan sorgum untuk pangan dan perbenihan ini, tegas
Jon Sentis, telah menjadi payung hukum dalam seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan sorgum. Ke depannya semua kegiatan yang berkaitan dengan sorgum akan
diprioritaskan pada kedua Desa Model yang telah ditetapkan melalui SK ini. “Surat
Keputusan yang diserahkan hari ini juga harus menjadi tanda komitmen bersama
sekaligus bentuk keseriusan dari semua pihak dalam mengembangkan sorgum di
Manggarai Timur,”pinta Jon.
Baca juga : Layanan Pastoral Diakonia Pemberdayaan Ekonomi Umat Paroki secara inklusi
Ambros Roni, salah satu orang muda yang memilih bisnis
sorgum ketika diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman selama mengikuti
kunjungan belajar tentang pengembangan sorgum di Likotuden, Flores Timur, kepada
peserta mengungkapkan bahwa tanaman sorgum jika serius dan sungguh-sungguh
dikembangkan dapat meningkatkan ekonomi, menjamin ketahanan pangan dan tentunya
juga meningkatkan gizi dalam setiap keluarga.
“Belajar dari pengalaman petani sorgum di Likotuden,
saya berkomitmen untuk menjadi pioner pengembangan sorgum di kedua desa, dengan
Motto sorgum sebagai pangan bergizi dan juga berduit. Wujud nyata keseriusan saya
adalah tahun ini akan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan di pinggir jalan
untuk ditanami sorgum sebagai tempat belajar atau menjadi kebun motivasi bagi
petani lain,” kata Ambros.
Baca juga : Ambros Roni, wirausahawan muda : Mau hidup lebih baik, Tanamlah sorgum.
Kepala Desa Golo Ndari, Siprianus Ganar, dalam kata
sambutannya mengatakan dengan
diterimanya SK Desa Model pengembangan sorgum ini, maka Pemerintah Desa Golo
Ndari akan serius mendorong Kelompok Tani dan masyarakat desa Golo Ndari pada
umumnya untuk membudidayakan sorgum. Dalam APBDes tahun 2022 telah dialokasikannya
sebesar 20 % dana desa untuk pengembangan sorgum sebagai bahan pangan, menggantikan beras merah dalam penanganan stunting di desanya, sehingga telah mengagendakan
kegiatan peningkatan kapasitas bagi kelompok perempuan terkait pengolahan pangan
sorgum dengan menyelenggarakan pelatihan pengolahan sorgum.
Penulis ; Rikhardus Roden Urut/Gusto
Minum Kopi Arabika Manggarai-Flores |
0 Komentar