(Pekan Biasa XVI, St Celcus, St Nazarius, St Viktor I - Paus ke 14, Beato Yohanes Soreth)
Bacaan I Keluaran 20:1-17
Mazmur Tanggapan Mzm 19:8-11
Injil Matius 13:18-23
"Selama enam hari engkau bekerja, dan melakukan segala pekerjaanmu" Kel 20:9
(Sex diebus operaberis et facies omnia opera tua)
Baa juga yang ini, Penting; Renungan Harian KATOLIK; Tuhanlah Benteng Hidup Kita..
SEMUA yang sedari awal mula telah diciptakan Tuhan mesti dilanjutkan. Dan manusialah yang dapatkan tugas dan tanggungjawab mulia. Hidup mesti mengalir, berubah dan berkembang.
HIDUP seperti itu ada dalam kerangka 'berusaha dan bekerja.' Manusia dikaruniai Tuhan akal budi, bakat dan kesanggupan untuk mengolah 'isi bumi dan alam raya.' Semuanya demi kebaikan bersama dan kemajuan hidup itu sendiri.
APA jadinya hidup pribadi dan dalam kebersamaan sekiranya bekerja bukan menjadi salah satu orientasi dasar kehidupan itu sendiri? Saat manusia hidup dalam 'alam tidur, berleha-leha dan melipat tangan (cf Amsal 6:9-10)?
BERSYUKURLAH bahwa kita telah jadi petarung dalam bekerja. Melaluinya terungkaplah rasa tanggungjawab atas nafas dan karunia kehidupan ini. Rejeki tak pernah 'datang gratis.' Tanpa usaha dan tiada tetesan keringat.
Baca juga yang ini PENTING: Satu Permenungan IMAN KATOLIK; Menimbang Keletihan Rohani
BAGAIMANAPUN, kerja dan pekerjaan mesti dijauhkan dari 'arus keberhalaan.' Saat 'bekerja dan hasil karya' dimuliakan sebagai pusat kehidupan yang justru memperbudak hidup manusia itu sendiri. Yang sejadinya dikejar adalah sebanyak-banyaknya 'roti dan segala jenis (peng)hasil(an) yang mempertebal pundi-pundi dan menggemukkan lumbung penyimpanan.' Bahaya kehidupan tengah menatap tajam.
TUHAN memanggil kita untuk sebuah jedah dari segala sibuk itu. Sepantasnya tetaplah tercipta satu momentum sabat. Saat 'janganlah engkau melakukan suatu pekerjaan' (cf Kel 20:10).
BARANGKALI Sabat dimaksudkan agar kita kembali 'pada hening diri,' dan pada jumpa ceriah kita di dalam kebersamaan apapun. Dan di atas segalanya, Sabat itu sebenarnya adalah muara hati kita yang merindukan Tuhan.
TUHAN tetaplah menjadi awal - akhir dan pusat seluruh ziarah hidup kita. Sabat adalah terang yang sinari kesuraman hati yang disumpeki oleh segala lalu lintas pekerjaan yang memborgol alam kebebasan dan kemerdekaan hidup kita.
KERJA tanpa istirahat, kerja tanpa teduh batin, kerja tanpa bersua Tuhan, kerja tanpa peduli hari Minggu, selalu jadi ancaman yang tak melegahkan ziarah hidup ini.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar