Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; KEHENDAK TUHAN Itu Selalu Agung - Luhur - Mulia Bagi Kehidupan Manusia


Selasa, 20 Februari 2022



(Pekan I Pra-Paskah, St Eucherius dr Orleans, St Nemesius)

Bacaan I Yesaya 55:10-11

Mazmur Tanggapan Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19

(Ref: Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya)

Injil Matius 6:7-15


"Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga"  Mat 6:10

(Adveniat regnum tuum, fiat voluntas tua, sicut in caelo et in terra)


TERBUKA PADA LANGIT - BERTUMPU PADA BUMI



DOA adalah seruan penuh iman, harapan dan kasih. Dilantunkan pada Tuhan. Untuk kisahkan padaNya apa yang tengah kita alami. Dalam balutan suasana hati.

Jangan lewatkan yang ini; Renungan Harian Katolik; Rindu Di Posisi Kanan


DOA bisa jadi bahasa syukur-pujian. Setidaknya, kita bisa jalani dan hadapi hidup ini. Doa pun bisa ungkapkan suara jerit pilu di hati. Saat air mata tertumpah dari dalam hati penuh kelu.


TETAPI, doa bukanlah ungkapan pemantraan. Dengan rumusan angker yang menakutkan. Yang memakai dan serukan nama Tuhan untuk drama pembinasaan dan penghancuran. Bukan!

Ayo baca juga yang  ini; Renungan Harian Katolik; Kasih Yang Mengubah

DALAM doa, pada intinya, termuaralah harapan hati paling dalam. Itulah Kehendak Tuhan yang mesti terjadi. Kehendak Tuhan itu terpaket dalam hal utama: Baik - Benar dan Indah.

BAIK - BENAR - INDAH itu semoga bukan hanya milik langit. Tetapi, semuanya mesti terjadi pula di atas kesementaraan ini. Perang, kekerasan, serta berbagai bencana kemanusiaan adalah ancaman terbesar untuk ziarah hidup yang baik, benar dan indah. Sebab, yang termuntahkan darinya hanya kerusakan dan kehancuran.



KEHENDAK TUHAN itu selalu agung - luhur - mulia bagi kehidupan manusia. Sayangnya, kita bisa lebih terpikat pada yang jauh dari kehendak Tuhan. Bukannya kehendak Tuhan yang mesti terjadi, tetapi kita lah yang sembunyikan kehendak sendiri yang berbau egosentrik di balik nama kehendak Tuhan.


HIDUP ini sungguh penuh drama nan bebas untuk tak setia lagi pada kehendak Tuhan. Ibarat sebuah diskusi indah tentang kebaikan bersama oleh yang sekian kental pagari kepentingannya sendiri dengan tembok kokoh penuh ingat diri dan jauh dari pengorbanan.



MAKA, di titik tertentu, 'Jadilah kehendakMu di bumi seperti di dalam surga' bukanlah satu tuntunan pada Tuhan agar Tuhan bertindak penuh mujizat.


ADALAH tugas, panggilan dan perutusan setiap kita untuk menyatakan bahwa kehendak Tuhan itu yang mesti terjadi di bumi. Untuk hidup bersama dengan sesama. Dalam Kasih, Kebenaran, dan Sukacita. Iya, termasuk dalam pengampunan (cf Mat 6:14-15).


SEBAB 'kehendak Tuhan itu' tak pernah melayang-layang bagai awan gemawan di ketinggian langit. Kehendak Tuhan selalu menyasar hati kita manusia. Agar darinya kita tetap berjuang demi apa pun 'indah, baik dan benar.'




DAN masa puasa ini adalah alam indah untuk berbasuh diri dan kehendak yang terkeropos. Untuk kristalkan kembali jadi bening apa yang telah suramkan kehendak Tuhan yang mesti terjadi di atas bumi ini.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin




Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar