Header Ads Widget

Bangun Bisnis bersama KSP CU Florette di masa Pandemi Covid 19 : Kayu membawa berkah


Bengkel mebel Sahabat Alam (SA)/Foto RR

Bangun Bisnis bersama KSP CU Florette di masa Pandemi Covid 19 : Kayu membawa berkah

umpungjayasiar.com, RUTENG. Ketangguhan pikiran dan mental harus dimiliki setiap orang agar bisa bertahan dalam situasi krisis apapun yang dapat memperburuk kondisi sosial ekonomi, misalnya dimasa pandemic covid 19 saat ini, banyak orang kehilangan pekerjaan atau penghasilan menurun tajam, secara finansial setiap keluarga terganggu, kekurangan uang menjadi soal bagi sebagian banyak keluarga. Namun Krisis bagi orang yang tangguh tidak menjadi hambatan yang dapat menghalangi dia/mereka untuk tetap produktif, justru situasi yang demikian mendorong mereka untuk putar otak bahkan berani banting stir, jika pekerjaan atau uang sulit didapat selama masa pandemi covid 19 maka mereka menciptakan pekerjaan sendiri, tentu tidak dengan serampangan, harus melalui analisis peluang pasar yang tepat, ketersediaan modal, jadi berpikir analisis di sini sangat penting.

Krisis jangan dibiarkan datang mematikan kreatifitas dan daya juang kita, namun hal ini mesti menjadi pemicu untuk mengerahkan seluruh potensi diri kita agar dapur tetap berasap, kebutuhan dasar tetap terpenuhi demikian juga biaya Pendidikan anak-anak dan masih bisa menabung demi masa depan. Ketangguhan dicapai hanya dengan belajar, beraksi dan berani mengambil resiko.

Fidelis Wandur, salah satu sosok inspiratif asal Kampung Rentung yang saat ini berdomisili di Loko, Kampung Lao, Kelurahan Wali memperlihatkan strategi inovatif dalam menghadapi krisis, yang diangkat oleh media umpungjayasiar.com pada edisi kali ini.


Cara pres Kayu pada mesin/FOTO RR

Rumah tembok bercat putih sederhana miliknya, berada persis di bagian tengah dari bidang tanah berukuran kurang lebih 8 are, di atas tanah itu, tidak hanya dibangun tempat tinggal dia bersama keluarganya tetapi di depan dan di bagian belakang rumah putih apik itu terlihat ribuan bibit tanaman cengkeh dan aneka jenis bibit kayu tertata baik, rapih terawat sebagai salah satu sumber pendapatan keluarganya, berumur siap dijual, sedangkan plot yang lain di belakang rumah terlihat beberapa pohon apel asal Malang dan sayur-sayuran tumbuh subur, bagi Fidelis setiap jengkal tanah harus menghasilkan uang. Ini merupakan upaya nyata mengoptimalkan penggunaan lahan untuk tujuan ekonomi dan penyediaan sayur-sayuran sehat dan bergizi, sehat karena menggunakan pupuk organic.

Langkah antisipasi terhadap krisis yang mungkin bahkan pasti terjadi diambilnya pada tahun 2004, ketika itu dia menjadi staf lapangan dari Yayasan Ayo Indonesia di Sengari Reok, Dia dengan seorang petani dampingan, Namanya Yakob menanam ribuan gamelina di lingko dekat tower Telkom. Motifnya menanam pohon saat itu, di atas lahan berbatu khas pantai utara adalah sebagai tempat belajar untuk memotivasi petani di sana bahwa menanam kayu merupakan satu bentuk tabungan masa depan dan juga kayu-kayu itu ditanam untuk sumber penghidupnya. Selain itu, pada tahun yang sama dia menanam kakao dan cengkeh di lahan ½ hektar di Kampung Rentung.




Setelah beberapa tahun kemudian, cengkeh dan kakao berbuah lebat, membawa berkah bagi keluarganya, setiap tahun kedua komoditi ini menghasilkan puluhan juta rupiah, upaya yang tidak sia-sia, ternyata sengsara di awal berbuah nikmat di akhir, rasa sukacita berlanjut, gamelina atau biasa disebut jati putih tumbuh lurus, besar bergaris lingkar 150 cm dan layak untuk dijadikan kayu bagunan, mimpi menjadi kenyataan, saat itu banyak petani pesimis dengan mengatakan tidak mungkin kayu jati putih menjadi sumber uang. Gamelina, kayu berkelas dengan jumlah ribuan pohon siap panen miliknya sendiri, mendorong Fidelis untuk putar otak mencari sumber penghasilan lain, dia lantas membangun bisnis jasa perbengkelan mebel berlokasi di Kampung Lanar, Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. 

Bengkel dengan nama bengkel SA (sahabat alam) ini, tidak hanya memproduksi meja, kursi, lemari, jendela, pintu rumah tetapi melayani jasa pres papan. Dengan perhitungan yang matang dari segi permodalan, potensi bahan baku serta pangsa pasar dimana setiap orang ingin memiliki rumah sendiri, mereka pasti butuh kayu, bingkai pintu dan jendela, meyakinkan fidelis untuk berani membuka bengkel mebel ini, semangat kewirausahaan memang sejak lama dimilikinya, dia berpengalaman menjual sayur-sayuran, bibit-bibit pohon dan tanaman perdagangan. Pernah menghadapi masa sulit dimana ribuan bibit kayu tidak ada yang membeli, situasi ini lantas tidak mematahkan semangatnya untuk membangun usaha pembibitan pohon dan tanaman perdagangan, menurutnya setiap usaha ada masa-masa sulitnya maka mental kita harus kuat, jangan cepat putus asa sebab kita bertahan hidup tergantung pikiran dan mental kita.



Mebel dari Bengkel Kayu Sabahat Alam/FOTO RR

Dia dengan jujur mengakui, bahwa keberaniannya membuka bengkel mebel ini tidak terlepas dari dorongan KSP CU Florettte. ”Sebagai Lembaga keuangan non-bank yang memberi perhatian untuk menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari para anggota, KSP CU Florette mempromosikan pinjaman bisnis bersumber dari pinjaman Lembaga ini pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-UMKM) kepada saya dengan bunga pinjaman yang terjangkau. Pinjaman ini sungguh membantu usaha saya ini ,” ungkap Fidelis yang juga berpengalaman dalam penyusunan Perdes dan RPJMDes ini.

Untuk menjalankan usahanya ini, fidelis mempekerjakan dua orang tenaga kerja setiap hari, keduanya cukup berpengalaman kerja mebeler namun perlu ditingkatkan kapasitas mereka dengan kursus nanti agar mebel yang dihasilkan memuaskan para pembeli atau pengguna jasa.

Bengkel Kayu Sahabat Alam (SA), jelas Fidelis tentu akan bersaing dengan bengkel kayu/mebel di Ruteng sehingga usaha kami ke depan adalah terus meningkatkan kualitas mebel yang dihasilkan dan memberi pelayanan yang baik kepada pembeli dan pengguna jasa serta membangun pertemanan dengan petani-petani pemilik kayu mahoni, ampupu, sengon, jati, gamelina dll di desa-desa.



“ Saya merasa bangga saat ini, sebab bengkel ini ternyata telah membuka lapangan kerja, dengan kekuatan 2 orang tenaga kerja kami telah menjual bingkai jendela, meja untuk ruang tamu, rak-rak buku perpustakaan di beberapa sekolah, meja makan, rangka pintu dan jendela. Rencana ke depannya, kami membuat perlengkapan rumah tangga dari bahan kayu, misalnya dulang karena tidak mudah pecah dll. Kami menyampaikan terima kasih kepada KSP CU Florette yang telah memberi pinjaman dengan bunga rendah. Dalam rencana bisnis, kami akan mengadakan beberapa mesin untuk memperhalus permukaan kayu ,” kata Fidelis


Penulis ; Rikhardus Roden Urut




Dokumentasi mebel produksi Bengkel Kayu SA













<

Posting Komentar

0 Komentar