Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Ayo Belajar Jadi Orang Baik

Senin, 26 Februari 2024


(Pekan II Pra-Paskah, St Alexander dr Alexandria, St Porphyrius)


Bacaan I Daniel 9:4b-10

Mazmur Tanggapan Mzm 79:8.9.11.13

(Ref: Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita)

Injil Lukas 6:36-38


"Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu adalah murah hati"  Luk 6:36

(Estòte ergo misericòrdes, sicut et Pater vester misèricors est)


BELAJAR JADI ORANG BAIK


DUNIA tak pernah kekurangan orang yang bermurah hati. Itulah orang yang lapang hati. Hatinya sebentangan langit. Seluas samudra. Demi menyambut siapapun. Semuanya demi kebaikan sesama dan bersama.

Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Katolik Khusus Di Hari Minggu; Di Balik Tantangan Selalu Ada Harapan

ORANG murah hati itu terciri ketika 'ego-dirinya telah dikuasai.' Saat ia sanggup melihat orang lain sungguh sebagai sesama manusia. Kecemasan akan dirinya sendiri, bukanlah pola dasar dari aura dan gerak hidupnya.

LIHATLAH di sekitar kita, dalam lingkungan di mana kita tinggal, dalam hidup bersama, dalam keluarga kita sendiri! Bukan kah kita alami betapa ada , sampai hati akan kisah derita dan serba kekurangan yang dialami sesamanya. Hidupnya adalah jawaban dari pertanyaan: Apa yang dapat aku lakukan demi hidup dan kebaikan sesama?

Ayo jang melewatkan yang ini; Renungan Harian Katolik; Teguh Dalam Kebaikan Tanpa Pamrih

TETAPI, ada yang nampak 'murah hati.' Sayangnya, ini adalah murah hati jebakan. Katakanlah sebagai modus. Ada 'mau-maunya.' Orang bermurah hati untuk mengikat hati sesamanya. Tentu ada kepentingannya.
YANG paling menyedihkan jika ada yang memang teramat sulit untuk bermurah hati. Ini tipe manusia cepat gugup dan berkeringat dingin untuk berbagi. Ia pucat, tak ceriah, dan bertingkah kaku diseputar tema berbagi dan memberi, yang lahir dari mandat kemurahan hati.


BILA ingin dilukiskan secara lain, tipe manusia ini ringan tangannya untuk hanya menerima dan menimbun demi diri sendiri. Sayangnya, hatinya terasa berbeban untuk berbagi. Hatinya telah terblokade untuk sebuah kepekaan, untuk satu tanda solidaritas.

MASA puasa adalah kesempatan luhur demi sebuah pedagogi dan formasi hati. Di momentum inilah kita belajar dari sebuah HATI mulia dan agung. HATI Bapa yang anugerahkan PuteraNya demi kehidupan manusia.

Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; KEHENDAK TUHAN Itu Selalu Agung - Luhur - Mulia Bagi Kehidupan Manusia

DARI kemurahan HATI Bapa, kita membangun sikap murah hati terhadap sesama. Di situlah kita berbesar hati dalam melepaskan, memberi, berbagi, berbela rasa, bersolider, dan membantu.

SEBAB kita telah bersatu dengan yang menangis. Kita telah berempati dengan yang sungguh berkekurangan. Ya, dengan saudara-saudari yang cuma ratapi nasib pilu sambil cuma terpaku menatap langit.

MAKA, pertanyaan ini tentu terus menantang kita: "Kapan kah Anda akhiri paceklik alam kering dan kerontang dalam diri sendiri demi sikap bermurah hati? Untuk berbelaskasih? Murah hati bagai Bapa bukanlah rumusan kata. Itu mesti dinyatakan dalam tindakan.

Karya Pastoral kami; 
Petani Sayur-Sayuran Bangun Kemitraan Bisnis Dengan Distributor Untuk Menjamin Keberlanjutan Bisnis

DUNIA tidak boleh kekurangan orang yang murah hati. Dan kita mesti terhitung di dalamnya. Maka karena itu: lakukanlah dan buktikanlah! Sebab, kita tak boleh terjerat dalam penghakiman keras: 'Memang serakah dan pelit mati punya.' Terdengar kasar memang!

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin




Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        : 1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN







Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong


Posting Komentar

0 Komentar