Bacaan I Mikha 7:14-15.18-20
Mazmur Tanggapan Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12
(Ref: Tuhan adalah penyayang dan pengasihi)
Injil Lukas 15:1-3.11-32
"Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia..." Lukas 15:20
(Pater...accurens cecidit super collum eius, et osculatus est eum)
TAK KEMBALI SEBAGAI HERO (PAHLAWAN), TAPI SUNGGUH ZERO (HAMPA). NAMUN TUHAN TETAP MERANGKUL DALAM KASIH
BETULKAH bahwa hanya si anak hilang itulah yang perlahan-lahan dekati rumah ayahnya? Yang sedikit demi sedikit menjauh dari alam 'kelaparan dan ampas sisa makanan babi'? Yang harus lupakan semua masa kejayaan penuh foyah-foyah saat masih 'berpunya dalam pundi-pundi?'
BAGI anak yang hilang, 'pulang ke rumah' adalah tindakan untuk 'kembali alam kelahiran dan suasana ketika ia dibesarkan.' Ia kembali tak untuk mengambil apa-apa lagi; tak juga untuk dianggap dan dilihat sebagai anak! Biarlah hanya sebatas 'orang upahan.' Itu telah lebih dari cukup. Yang dirindukannya hanyalah suasana kerumahan, at home, yang telah ia sia-siakan.
SEBELUM si hilang masuk kembali ke dalam rumah, biarlah sang ayah yang jadi jaminan. Ayah yang mesti memastikan anaknya kembali dengan 'baik-baik.' Sang ayah tak mau membiarkan siapapun, selain dirinya, untuk pertama kali 'merangkul dan mencium anaknya.'
Dapat terjadi, sang ayah itu tak inginkan satu risiko terburuk terjadi sekiranya ada orang lain yang pertama kali melihat dan mendapatkan anaknya.
ADAKAH siapapun yang hilang, yang menjauh, dan yang semakin berjarak? Mungkin kah sikap ternyaman buat kita: biarkan saja, untung apanya untuk terlalu repot-repot, emangnya penting, urus diri masing-masing? Atau mungkin, seperti anak sulung, kita merasa tak nyaman dan gusar hati bahwa yang 'hilang mesti didapatkan kembali.' Sebab kita terlanjur yakin bahwa 'yang hilang itu harus dinilai kehilangan segala-galanya dan selama-lamanya.' Kini, segala yang ada hanyalah punya kita! Iya, hanyalah milik kita...
BISA terjadi, di banyak titik dan sudut kehidupan, kita bisa tergolong sebagai 'anak yang hilang.' Tetapi, sekiranya kita masih tetap merasa adanya bayangan Kasih Tuhan yang 'merindu dan mengejar kita pulang,' kita pasti akan dimenangkanNYA. Tuhan itu selalu siap dan sanggup untuk 'melihat dari jauh, berlari dan mendapatkan, merangkul serta mencium setiap kita.'
WALAU kita pulang tidak sebagai hero (pahlawan). Tetapi benar-benar cumalah sebagai sosok di titik zero (kosong). Kita tetap didapati kembali. Sungguh ajaib, besar, agung dan mulialah Kasih Tuhan.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
![]() | |
Pater Kons Beo, SVD |
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiullkLsB7IaMo_1n9CqPNTIoTpTXPTxLfP_K2o5EaQoT-4XmmIm4WT38-x7ob-EhoQm5rLdAv-MnYqOr7PK92Cns_dwF6qLnQrmZwl_O82_zGOfYtZ2vCHnN3j88qn3pWI4JDAGk6t6OZT2l7ZqRe-4ONirmlOqHNOrB4hUc2NkqymsthwaO2QslcglJUw/w124-h200/arnoldus%20Yanssen%20-%20Copy.jpg)
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
![]() |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar