(Pekan Biasa VIII, St Maximinus dr Trier, St Sirilus dr Kaisarea)
Bacaan I 1Petrus 1:18-25
Mazmur Tanggapan Mzm 147:12-13.14-15.19-20
(Ref: Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem)
Injil Markus 10:32-45
BAGI SETIAP KITA ADA TEMPAT YANG PASTI DALAM TUHAN
YAKINLAH bahwa tempat ini dan di sana-sini itu hanyalah satu area setiap kita untuk numpang lewat dan berlalu pergi. Atau setidaknya jadi satu tempat persinggahan. Sungguh, semuanya adalah kesementaraan dalam riak dan detak-detak petualangan kehidupan. SETIAP kita memang adalah peziarah yang berjalan lewat.
Baca juga yang ini; Pater Kons Beo, SVD; Janganlah Kamu Cegah Dia!
Bagaimanapun...
kita bukanlah kaum peziarah dalam kehampaan. Sebab kita memeterai peziarahan itu dalam iman, harapan dan kasih. Kita berjalan lewat sambil berbuat baik. Itulah makna dari setiap tapak perjalanan iman di hidup ini. Agar hidup ini jadi berarti, walau dalam ketersedikitan, kekurangan dan kelemahan punya kita.
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Doa; Tanda Iman Yang Bersahaja, Namun Tangguh Dalam Kenyataan Hidup
YESUS berjalan sambil membekaskan Cinta, Kebaikan dan Belaskasih Allah. Itulah daya kesaksian hidup yang terungkap dari kata-kata, sikap dan perbuatanNya. Di mana Yesus berada, di situlah terdapat harapan dan kehidupan!
TETAPI, Yerusalem mesti jadi kisah pembuktian Kasih Yesus hingga sehabis-habisnya. Di Yerusalem, "Anak Manusia akan diserahkan..." Di Yerusalem, duka dan derita serta pengorbanan diri hingga akhir memang mesti dihadapi. Tetapi, itulah Jalan Pulang Yesus untuk 'kembali ke kemuliaanNya.'
TETAPI, sanggup kah kita ikuti Yesus menuju "Yerusalem derita: diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh?" (cf Mrk 10:34). Atau kah kita hanya mengimpikan sebuah alam 'Yerusalem agung penuh kejayaan yang terkaroseri dalam benak dan angan kita sendiri?'
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; TUHAN Tak Mau Kita Sekadar Merasa Puas Dengan Apa Yang Ada.
SEPERTI Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus itu, posisi dan tempat kehormatanlah yang diimpikan. Sebab keduanya diterkam mimpi tentang posisi, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMU kelak, yang seorang di sebelah kananMU, dan seorang lagi di sebelah kiriMU" (Mrk 10:37).
Sesungguhnya.......
POSISI KIRI DAN KANAN itulah posisi yang mengapiti Yesus penuh derita. Yang bermahkotakan duri. Penuh kehinaan. Posisi Salib di Golgota.
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Doa; Tanda Iman Yang Bersahaja, Namun Tangguh Dalam Kenyataan Hidup
SETIAP kita diajak dan dipanggil Yesus, "Sekarang mari kita pergi ke Yerusalem..." Di sana tetah tersedia posisi kanan dan posisi kiri buat kita untuk temani DIA yang menderita.
🔅 Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; DALAM Iman, Kisah Yesus Tak Pernah Berkesudahan Di Salib!
SETIAP kita pasti miliki "Yerusalem tersendiri." Yang Tuhan tunjukan kepada masing-masing kita:
"Yerusalem-ku di sini, Yerusalem-mu di situ!" Tinggal bagaimana caranya setiap kita hadapi semuanya dalam pengorbanan dan pemberian diri yang termeterai dalam KASIH dan KESETIAAN. Seperti yang ditunjukkan Yesus, Tuhan dan Guru kita. Hingga sehabis-habisnya. Hingga "Selesailah sudah...." (Yoh 19:30).
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Bacaan I 1Petrus 1:18-25
Mazmur Tanggapan Mzm 147:12-13.14-15.19-20
(Ref: Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem)
Injil Markus 10:32-45
"Sekarang mari kita pergi ke Yerusalem"
Mrk 10:33
(Quia ecce ascendimus Ierosolymam..)
BAGI SETIAP KITA ADA TEMPAT YANG PASTI DALAM TUHAN
YAKINLAH bahwa tempat ini dan di sana-sini itu hanyalah satu area setiap kita untuk numpang lewat dan berlalu pergi. Atau setidaknya jadi satu tempat persinggahan. Sungguh, semuanya adalah kesementaraan dalam riak dan detak-detak petualangan kehidupan. SETIAP kita memang adalah peziarah yang berjalan lewat.
Baca juga yang ini; Pater Kons Beo, SVD; Janganlah Kamu Cegah Dia!
Bagaimanapun...
kita bukanlah kaum peziarah dalam kehampaan. Sebab kita memeterai peziarahan itu dalam iman, harapan dan kasih. Kita berjalan lewat sambil berbuat baik. Itulah makna dari setiap tapak perjalanan iman di hidup ini. Agar hidup ini jadi berarti, walau dalam ketersedikitan, kekurangan dan kelemahan punya kita.
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Doa; Tanda Iman Yang Bersahaja, Namun Tangguh Dalam Kenyataan Hidup
YESUS berjalan sambil membekaskan Cinta, Kebaikan dan Belaskasih Allah. Itulah daya kesaksian hidup yang terungkap dari kata-kata, sikap dan perbuatanNya. Di mana Yesus berada, di situlah terdapat harapan dan kehidupan!
TETAPI, Yerusalem mesti jadi kisah pembuktian Kasih Yesus hingga sehabis-habisnya. Di Yerusalem, "Anak Manusia akan diserahkan..." Di Yerusalem, duka dan derita serta pengorbanan diri hingga akhir memang mesti dihadapi. Tetapi, itulah Jalan Pulang Yesus untuk 'kembali ke kemuliaanNya.'
TETAPI, sanggup kah kita ikuti Yesus menuju "Yerusalem derita: diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh?" (cf Mrk 10:34). Atau kah kita hanya mengimpikan sebuah alam 'Yerusalem agung penuh kejayaan yang terkaroseri dalam benak dan angan kita sendiri?'
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; TUHAN Tak Mau Kita Sekadar Merasa Puas Dengan Apa Yang Ada.
SEPERTI Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus itu, posisi dan tempat kehormatanlah yang diimpikan. Sebab keduanya diterkam mimpi tentang posisi, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMU kelak, yang seorang di sebelah kananMU, dan seorang lagi di sebelah kiriMU" (Mrk 10:37).
Sesungguhnya.......
POSISI KIRI DAN KANAN itulah posisi yang mengapiti Yesus penuh derita. Yang bermahkotakan duri. Penuh kehinaan. Posisi Salib di Golgota.
🔅 Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Doa; Tanda Iman Yang Bersahaja, Namun Tangguh Dalam Kenyataan Hidup
SETIAP kita diajak dan dipanggil Yesus, "Sekarang mari kita pergi ke Yerusalem..." Di sana tetah tersedia posisi kanan dan posisi kiri buat kita untuk temani DIA yang menderita.
🔅 Ayo baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; DALAM Iman, Kisah Yesus Tak Pernah Berkesudahan Di Salib!
"Yerusalem-ku di sini, Yerusalem-mu di situ!" Tinggal bagaimana caranya setiap kita hadapi semuanya dalam pengorbanan dan pemberian diri yang termeterai dalam KASIH dan KESETIAAN. Seperti yang ditunjukkan Yesus, Tuhan dan Guru kita. Hingga sehabis-habisnya. Hingga "Selesailah sudah...." (Yoh 19:30).
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Baca juga yang ini menarik; Kelompok Disabilitas Bangun Ekonomi Melalui Bisnis Sayuran organik
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiullkLsB7IaMo_1n9CqPNTIoTpTXPTxLfP_K2o5EaQoT-4XmmIm4WT38-x7ob-EhoQm5rLdAv-MnYqOr7PK92Cns_dwF6qLnQrmZwl_O82_zGOfYtZ2vCHnN3j88qn3pWI4JDAGk6t6OZT2l7ZqRe-4ONirmlOqHNOrB4hUc2NkqymsthwaO2QslcglJUw/w124-h200/arnoldus%20Yanssen%20-%20Copy.jpg)
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
![]() |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar