(Pekan Biasa IX, St Bonifasius - uskup dan martir, St Dorotheus)
Bacaan I 2Timotius 1:1-3.6-12
Mazmur Tanggapan Mzm 123:1-2a.2bcd
(Ref: KepadaMu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku)
Injil Markus 12:18-27
"Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah." Mrk 12:24
(Nonne ideo erratis, non scientes Scripturas, neque virtutem Dei)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUsfNc_eMz3KBmqRJG_bWEUQiUj_w-qhR4jGXOA_oa5duopgoNG9KZ-IDmqNxenWamtbs4drRMPghArRlusSW37oE_mMBnGlOgwLN1TuSl-ZVc_HoxvSBODe2JTkjYLEpkQ0rdno3jG9miJDM4ucCjPvRk4nXIQgAyjm-VPYvGGT5QHoXslpgjOFDjSoqj/w498-h300/mark-12-18-27-ii%20saduki.jpg)
KUKIRA AKU INI LURUS DAN BENAR. PADAHALNYA AKU SESAT DAN SERONG
ALANGKAH indahnya sekiranya kita sanggup ikuti isi dan jalan pikiran sesama. Pun bahwa kita sanggup rasakan apa yang dirasakannya. Sungguh luar biasa lah jika kita sanggup pahami apa pun keadaan orang lain.
🔅Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Selalu Ada Harapan Dan Kekuatan Dalam Tuhan
DENGAN demikian, kita bisa masuk dalam citra diri, keunikan atau katakan saja keistimewaan orang lain. Bagi kita, 'sesama tetaplah kekayaan yang berharga.' Di situ kita pun belajar dari segala kelebihan dan juga dari keterbatasannya. Tentu, semuanya demi diri kita sendiri. Yang mesti belajar untuk berkembang.
SAYANGNYA, sekiranya tak ada kesanggupan dalam diri kita untuk 'masuk dalam dunia sesama.' Akibatnya? Sesama hanya dijadikan sebagai sasaran yang ditafsir suka-sukanya. Orang lain 'dinilai dan dihakimi bebas bahkan liar' atas dasar 'pikiran, kehendak, serta segala mau-maunya kita sendiri.' Bukan kah terdapat sekian banyak sesama yang dirantai dalam 'pikiran dan kehendak kita sendiri?' Di sini, Kita sebenarnya bisa terjebak dalam alam kesesatan.
SAYANGNYA, sekiranya tak ada kesanggupan dalam diri kita untuk 'masuk dalam dunia sesama.' Akibatnya? Sesama hanya dijadikan sebagai sasaran yang ditafsir suka-sukanya. Orang lain 'dinilai dan dihakimi bebas bahkan liar' atas dasar 'pikiran, kehendak, serta segala mau-maunya kita sendiri.' Bukan kah terdapat sekian banyak sesama yang dirantai dalam 'pikiran dan kehendak kita sendiri?' Di sini, Kita sebenarnya bisa terjebak dalam alam kesesatan.
🔅Baca juga yang ini menarik untuk Anda; Renungan Harian Katolik; Dalam Hidup Ini, Tentu Tak Boleh Akali Orang Untuk Satu Dua Maksud Yang Suram Dan Seram.
LALU dengan dan terhadap Tuhan sendiri? Alam ketersesatan siap lebar terbuka saat manusia mulai menjarakkan diri dan seluruh hidupnya dari Kasih Tuhan. Tak hanya itu, tetapi juga bahwa ketersesatan jadi nyata ketika manusia cenderung samakan dirinya sendiri dengan Tuhan bahkan sepertinya ingin 'melampaui' Tuhan.
PERILAKU beriman yang diperlihatkan itu seolah-olah punya kecenderungan untuk 'mengilahikan dan mengkekalkan pikiran dan kehendak sendiri' dengan memakai kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan yang maharahim dan mahapengampun, misalnya, sudah dihadang ketat oleh siapapun yang 'menganggap dirinya sendiri sebagai agen surga.' Yang tetapkan 'kata, kehendak, dan perilaku sendiri' bahkan yang suram dan seram sekalipun sebagai pikiran dan kehendak Tuhan. Tuhan mahakelembutan telah 'diubah sebagai Tuhan kekerasan.
Maka sebenarnya?
TERDAPAT proklamasi Tuhan yang mahabesar dan mahasegala tetapi pada saat yang sama Tuhan itu lagi 'dibonsai dan dikerdilkan' dalam tempurung kepicikan sikap, cara berpikir dan bertindak.
🔅 Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; AKU Rindu Akan Tuhan Dalam Ekaristi.
TEGURAN keras Yesus terhadap kaum Saduki, setidaknya juga bisa menjadi alarm bagi kita untuk setia, tekun dan dalam kerendahan hati untuk mencari, menemukan serta masuk dalam kehendak Allah, yang mesti terjadi di dalam hidup setiap kita. Di hadapan Allah, kehendak dan kuasaNya, kita setidaknya, tak 'keras kepala, degil dan tegar hati' untuk, atau mengandaikan atau pun memaksakan pikiran dan kehendak sendiri.
🔅Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Tuhan......Aku Lupa Diri
MAKA marilah kita pulang dan kembali ke jalan kuasa dan kehendak Tuhan. Kita berkanjang dalam doa! Dalam bertekun membaca, mendengar dan merenungkan suara Tuhan dalam SabdaNya. Kita menangkap sapaan-sapaan Tuhan dalam kesetiaan dan kerendahan hati.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiullkLsB7IaMo_1n9CqPNTIoTpTXPTxLfP_K2o5EaQoT-4XmmIm4WT38-x7ob-EhoQm5rLdAv-MnYqOr7PK92Cns_dwF6qLnQrmZwl_O82_zGOfYtZ2vCHnN3j88qn3pWI4JDAGk6t6OZT2l7ZqRe-4ONirmlOqHNOrB4hUc2NkqymsthwaO2QslcglJUw/w124-h200/arnoldus%20Yanssen%20-%20Copy.jpg)
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
![]() |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar