Senin, 25 Juli 2022
(Pekan Biasa XVII, St Yakobus - Rasul)
Bacaan I 2Korintus 4:7-15
Mazmur Tanggapan Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Injil Matius 20:20-28
 |
| Pater Kons Beo,SVD |
"CawanKu memang kamu akan minum..." Mat 20:23
(Calicem quidem bibetis)
DUDUK dekat Tuhan itu dambaan para murid. Terutama nanti 'saat Tuhan hadir dalam kemuliaan KerajaanNya.' Ibu Yakobus dan Yohanes punya impian terdalam. Kelak kedua putranya jadi paket yang pasti. Berada di sisi kiri dan di sisi kanan Tuhan.
SOALNYA cawan derita dapat diminum oleh Yakobus dan Yohanes. Mereka sanggup masuk dalam alam derita bersama dan demi Tuhan. Namun 'posisi kiri dan kanan' tetap jadi hak dan kuasa Bapa yang menentukan.
Baca juga :
BAGAIMANAPUN, dari Yakobus dan Yohanes terucaplah kata-kata penuh keberanian dan kesanggupan: "Kami dapat" (Mat 20:22). Mereka berjanji tak akan jauh dan menghindar dari 'cawan derita' itu. Itulah keberanian rasuli yang membanggakan.
MUNGKIN saja kata-kata permohonan dari ibu Yakobus dan Yohanes ditafsir penuh ambisi. Penuh hasrat membara untuk satu posisi dan kedudukan. Bagaimanapun, renungkan jalan 'keberanian dan berserah diri' yang dinyatakan pada Tuhan. KITA terkadang bisa mengimpikan posisi penuh ambisi. Namun jauh dari keberanian untuk berjuang dan berkorban. Kita mungkin hanya sebatas 'fokus pada euforia kuasa' namun jauh dari keharusan melewati jalan-jalan sulit. Penuh kesetiaan. BETAPA puncak kehidupan yang damai, tenang serta penuh sukacita mesti melewati 'cawan kerendahan hati, kesabaran, pantang mundur, kesetiaan, pengakuan yang tulus akan segala keterbatasan, kekurangan dan serba kelemahan.'
MUNGKIN saja kata-kata permohonan dari ibu Yakobus dan Yohanes ditafsir penuh ambisi. Penuh hasrat membara untuk satu posisi dan kedudukan. Bagaimanapun, renungkan jalan 'keberanian dan berserah diri' yang dinyatakan pada Tuhan. KITA terkadang bisa mengimpikan posisi penuh ambisi. Namun jauh dari keberanian untuk berjuang dan berkorban. Kita mungkin hanya sebatas 'fokus pada euforia kuasa' namun jauh dari keharusan melewati jalan-jalan sulit. Penuh kesetiaan. BETAPA puncak kehidupan yang damai, tenang serta penuh sukacita mesti melewati 'cawan kerendahan hati, kesabaran, pantang mundur, kesetiaan, pengakuan yang tulus akan segala keterbatasan, kekurangan dan serba kelemahan.'
Baca juga :
Pojok KITAB SUCI ; “Tolong, Jangan Ambil Jalan Lain, Bro!”
DUDUK dan berada di sisi kiri dan di sisi kanan Tuhan dalam KerajaanNya tak pernah dicapai melalui kesombongan, iri hati, kedengkian, fitnah, pertengkaran atau kemarahan. Tuhan tetap setia menanti kita untuk menggapai takhta kuasa dan kemuliaanNya.
Baca juga :
Pojok Kitab Suci ; Dan Kebenaran itu akan Memerdekakan Kamu
SEBAGAIMANA Tuhan tetap ingat 'kedua sahabatNya di kiri - kanan salib Golgota, demikianpun Tuhan tetap ingat akan setiap kita yang siap menderita dan berjalan bersamaNya dalam ziarah hidup ini.Baca juga :
Pendekatan Pastoral Membawa Altar ke Kebun sebagai salah satu cara mengubah Pola Pikir (mindset)
TIDAK KAH mata dan hati kita terbuka untuk melihat sekian banyak sahabat Yesus yang tetap tersalib? Maka, marilah 'minum cawan penderitaan' bersama semua mereka. Dan berjuanglah menjadi sahabat seperjalanan dalam ziarah bersama. Hingga kita nantinya masuk dalam zona: Saat Tuhan datang dalam kuat kuasa KerajaanNya.
Verbo Dei Amorem Spiranti
St Yakobus, Rasul, doakanlah kami.
Tuhan memberkati. Amin
0 Komentar