Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK : KESANGGUPAN akal budi, atau menilai diri sendiri selalu 'di atas angin' bisa menjebak ke dalam keangkuhan diri

Kamis, 21 Juli 2022

Mahasisawa/i Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng belajar dengan pedekatan Lejong tentang usaha tani bersama petani di kampung Tuke,Rabu(20/7/2022). 

(Pekan Biasa XVI, St Laurensius dr Brindisi, St Simeon Salus, St Yohanes dr Edessa)
Bacaan I Yeremia 2:1-3.7-8.12-13
Mazmur Tanggapan Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11
Injil Matius 13:10-17


"...dan biarpun mendengar mereka tidak menangkap dan tidak mengerti"

Mat 13:13

(Et audientes non audiunt, neque intelligunt)




BUKANNYA tak paham. Bukan karena ketaksanggupan akal budi untuk mencermati sesuatu agar dapat dimengerti. Bukan!

SETIAP kita punya kesanggupan akal budi. Demi mendapatkan pengertian dari segala yang dijumpai di ziarah hidup ini. Sayangnya, kita sering kehilangan kesanggupan untuk 'melihat dan mendengarkan dengan benar dan sesungguhnya.'

ADAKAH hal lain yang menjadi ganjalan? Kehilangan hati bisa menjadi penyebab untuk dapat melihat dengan benar. Ketiadaan alam batin yang cerah meredupkan kesanggupan untuk mendengar dengan baik.

Baca juga :

Pendekatan Pastoral Membawa Altar ke Kebun sebagai salah satu cara mengubah Pola Pikir (mindset)

KITA telah melihat dan mendengar tentang banyak hal. Itulah kesanggupan akal budi kita untuk mencermati. Namun, tidakkah 'yang terlihat dan terdengar' itu sebenarnya berbicara sesuatu kepada kita? Di situlah kedalaman dan kekuatan hati kita sebenarnya diuji.

"KALIAN akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti; kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menangkap" (Mat 13:14). Itulah yang disentil Yesus dari seruan Nabi Yesaya.

Baca juga :

 

KESANGGUPAN akal budi, atau menilai diri sendiri selalu 'di atas angin' bisa menjebak ke dalam keangkuhan diri. Rantai Kesombongan tetap membelenggu. Namun Tuhan selalu merindukan hambaNya yang terbuka hatinya akan segala kebenaranNya.

  "SEBAB hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup...." (Mat 13:15). Tetapi Yesus bergembira akan kekuatan hati 'yang melihat dan yang mendengar.' Itulah kekuatan utama bagi para murid untuk 'menangkap rahasia Kerajaan Surga.'

KITA memang mesti terlatih untuk 'melihat dan mendengar segalanya.' Agar tak sekedar 'melihat dan mendengar sambilan.' Agar tak sebatas 'memahami.' Tetapi di atas segalanya kita dapat masuk dalam situasi apa yang kita lihat dan kita dengar.

Baca juga :
  

Membangun Gereja (Fisik) dengan memegang prinsip Dari, Oleh dan Untuk Kita di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.


ADA sekian banyak orang hebat di sekitar kita dan bahkan ada selalu bersama kita. Tetapi bisa terjadi hanya terdapat sedikit saja yang karena kehadiran seluruh dirinya, kita merasa diteguhkan, memiliki sukacita dan harapan. Sebab, hanya orang-orang seperti itulah yang sanggup mengalami kita dengan hatinya.

Verbo Dei Amorem Spiranti


Tuhan memberkati

Amin

Posting Komentar

0 Komentar