Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Daya Pikat Uang Memang Menjebak


SENIN, 01 April 2024- OKTAF PASKAH



Bacaan I Kisah Para Rasul 2:14.22-32
Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
(Ref: Jagalah aku, ya Allah sebab padaMu aku berlindung)

Injil Matius 28:8 - 15x


Daya Pikat Uang Memang Menjebak

"Mereka menerima uang itu..."

Matius 28:15

(At illi accepta pecunia)




Daya pikat uang. Itulah yang lagi menerpa dinding batin siapapun. Bertahan kah kita? Mungkin mudah bagi kita untuk menampar para serdadu penjaga kubur Yesus dengan kata-kata: 'Begitu mudah kalian masuk skenario Mahkamah Agama Yahudi. Dan di situ, uang jadi penyekap suara hati nurani. Demi membekap kebenaran.'



Namun, mari hentikan sesali, kutuki, nistakan perilaku para serdadu itu. Dapatkan duit mudah dan murah itulah jalan dan orientasi hidup dan modus mereka. Susuri alam hati kita sendiri dalam perelasian dengan daya pikat uang.



Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Vigli Paskah; DIA Tak Di Sini Lagi....


Daya pikat uang sudah jadi arus yang bebas menantang apapun status, jabatan, kedudukan. Ia tak peduli akan apa dan siapapun. Diperdayai oleh daya pikat uang bukan hanya kisah miris bagi yang dianggap najis, bejat, amoral. Tetapi hal itu pun mendera siapa pun yang dianggap atau menganggap diri sendiri saleh, terhormat, murni, dan penuh pencitraan.



Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik;  Di Kesunyian Sabtu Suci


Daya pikat duit tak cuma bebas berkerayapan di pasar dan di pusat-pusat perbelanjaan. Ia tidak juga ternilai bebas berzig-zag hanya di berbagai ruang publik yang ternilai sekulir - duniawi. Tidak hanya itu!




Daya pikat uang sudah masuk dalam area sakral. Di tempat-tempat yang disucikan dan dikeramatkan. Yang dianggap duniawi itu bukan hanya jadi elemen penting pada peristiwa pasar. Tetapi ia sudah jadi elemen kunci untuk kisah sakral di altar dan di mimbar.


Bebaskan diri dari daya pikat uang bukanlah pertarungan hati nan gampangan. Tetapi, itulah yang harus diperjuangkan. Agar seseorang bisa bebas dari apa yang ' kehendaki begitu saja dari siapa pun.' Bebas dari skenario maut, seram dan membinasakan.



Teringat lagi seruan tegas Yohanes Pembaptis buat para prajurit, "Jangan merampas dan jangan memeras. Cukupkan dirimu dengan gajimu..." (Luk 3:14). Teringatlah kita akan nasihat serius Rasul Paulus pada Timotius, "Karena akar segala segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab dengan memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (1Tim 6:10) .




Mungkin terlalu mudah untuk bikin diri terkesan saleh, suci, berwibawa, berpengaruh. Namun, sebenarnya daya pikat uang bisa jadi satu takaran sederhana untuk menguj Apakah:



KITA ADALAH MURID-MURID SEDERHANA: Penerima dan pemberita Warta Paska? Iya, kita bukanlah kelompok manusia prajurit kuburan berpakaian serdadu. Bersenjata kuasa dan jabatan, tetapi rapuh hati dalam skenario anti dan kontra kebenaran.


Seandainya tak demikian?

Semua gara-gara taufan daya pikat uang.

Itulah yang lagi jamak terjadi. Pada hari-hari belakangan ini. Yang lagi menyasar nurani yang rapuh.



Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amen. Alleluia

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):

  1. Pendiri SVD        : 1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar