(Pekan III Paskah, Beata Maria dr Inkarnasi)
"Bagaimana aku bisa mengerti jika tidak ada yang membimbing aku?" Kis 8:31 (Qui ait et quomodo possum si non aliquis ostenderit mihi...) |
Bacaan I Kisah Para Rasul 8:26-40
Mazmur Tanggapan Mzm 66:8-9.16-17.20
(Ref: Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi)
Injil Yohanes 6:44-51
TERBUKALAH UNTUK SATU INSPIRASI KEHIDUPAN
TIDAK semua hal dapat kita pahami. Walau lewat belajar dan pengalaman, kita dapat meraih pengetahuan, toh tetaplah terdapat kisah-kisah lain yang masih tersembunyi.
INGIN memahami banyak hal, termasuk hal-hal yang belum tertangkap? Itu sekiranya terdapat syarat-syaratnya yang mesti dipunyai. Biarlah kita berawal sederhana dari hati kita yang berkorbar-kobar dalam kepenuhan kerinduan untuk mengerti. Artinya? Selalu ada rasa ingin tahu yang sehat. Demi menggapai pemahaman akan alur kehidupan ini.
PEMAHAMAN atau pengertian pun menuntut sikap rendah hati. Kita bukanlah segalanya. Masih ada rongga kosong yang belum terisi di kepala dan di dada kita. Tetapi, yakinlah selalu sesama yang sanggup membuka pikiran kita. Dia membukanya dalam kata, dalam diam dan dalam kesaksian nyata hidupnya.
KISAH SIDA-SIDA dari Ethiopia ada di lintasan kerinduan dan kerendahan hati itu. Kuasa, pangkat dan jabatan bukanlah jaminan untuk 'tahu dan pahami semua.' Ia tetap membutuhkan "sesama yang membimbingnya."
GEREJA, kita, dipanggil dan diutus untuk membimbing dunia. Gereja menuntun dunia dengan pewartaan kata. Tetapi juga bersyukurlah akan banyak anggota Gereja, termasuk Anda kalian, yang sanggup menuntun sesama dengan cara hidup dan kesaksian nilai Injili yang paten dan luar biasa.
BAGAIMANA PUN, tak cuma membimbing, Gereja pun mesti punya 'hati dan semangat jiwa' untuk dibimbing. Gereja terbuka pada dunia, pada zaman yang berubah, pada ragam budaya, pada adat-istiadat dan tradisi. Sambil tetap menangkap secara jeli pesan-pesan injil dan warta keselamatan itu.
TETAPI, sekali lagi, kisah si Sida-Sida itu ingatkan kita: Kita bukanlah segalanya untuk mengerti sedalamnya alur hidup ini. Maka terbukalah dan bersikap merendahlah terhadap sesama. Bisa terjadi, dalam caranya yang sederhana dan bisa saja menjemuhkan, dalam ketaksanggupan, kekurangan dan ketidakhebatannya, tetap terdapat rahmat dan kuasa Allah yang sungguh berdaya.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin - Alleluia
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar