Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK : Siapapun manusia terlalu rapuh untuk hadapi badai kehidupan yang menggelora

Kamis, 04 Agustus 2022 (Pekan Biasa XVIII, St Yohanes Maria Vianey)
Bacaan I Yeremia 31:31-34
Mazmur Tanggapan Mzm 51:12-15.18-19
Injil Matius 16:13-23

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette memperkuat persekutuan anggota dalam bidang Ekonomi. Solidaritas menjadi nilai yang terus dipelihara untuk saling menolong, Engkau Susah Aku Bantu, Aku Susah Engkau Bantu. Foto acara peletakkan batu pertama Kantor Baru KSP CU Florette,Sabtu 30 Juli 2022.

"Sebab engkau tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah..."  Mat 16:23

(Quia non sapis ea, quae Dei sunt)


KETIDAKNYAMAN sering berakibat pada perjuangan demi sesuatu yang menjadi jaminan. Dan pada saat yang sama sering muncul kepanikan. Di situlah keadaan gelisah batin dapat terjadi.

TERDAPAT sekian banyak hal yang mesti terjadi dalam hidup kita. Semuanya menjadi pengalaman yang tak terelakan. Menjadi peristiwa yang mesti dihadapi. Tetapi, di situlah kekuatan diri dan keimanan diuji dan ditantang.


Baca juga yang ini : Tendangan Pojok Pater Kons Beo, SVD : Janganlah (lagi) Berpikir Yang Bukan-Bukan

IBLIS mengintip dan siapkan perangkap saat yang kita pikirkan adalah  "apa yang dipikirkan manusia semata." Siapapun manusia terlalu rapuh untuk hadapi badai kehidupan yang menggelora. Semua terjadi saat yang kita andalkan adalah segala kedirian kita yang rapuh dan terbatas ini.


MASUK dalam "pikiran dan kehendak Allah" itulah yang menjadi ajakan kunci Yesus bagi Petrus dan bagi semua muridNya. Hanya dengan cara seperti inilah setiap murid dapat menjadi tegar untuk menghadapi setiap kisah di ziarah kehidupan ini. 

Baca juga yang ini : Renungan Harian KATOLIK : Namun pada intinya, kita amat berharap bahwa semuanya akan tiba pada kenyataannya.

KITA telah terima sekian banyak hal dari Tuhan. Dari apa yang kita diterima itu, kita dapat hidup, bertumbuh dan berkembang. Tetapi, bukan kah dengan itu, kita bisa saja tergoda untuk menjadi segalanya? Untuk berada di luar jalur kehendak dan pikiran Allah? 

YANG diterima Petrus adalah 'kunci kekuasaan yang amat menentukan.' Itulah Kunci Kerajaan Surga yang sungguh bernilai dan berarti itu. Namun, hal itu tidak menjadi jaminan untuk masuk ke dalam alam Kerajaan  Surga. Jalan masuk ke dalam Kerajaan Surga  senantiasa adalah "pikiran dan kehendak Allah."

Baca juga yang ini : Renungan Harian KATOLIK ; Seseorang itu tidak akan pernah benar di hadapan para pembencinya.

KITA tetaplah manusia yang pasti didandani oleh segala 'pikiran dan tindakan manusiawi.' Tetapi, Yesus Tuhan, tetap menuntun setiap jalan hidup kita di ziarah menuju Kepenuhan Kerajaan Surga. Di mana KasihNya selalu akan memenangkan kita semua. 

DI HIDUP ini, kita memang mesti masuk dalam 'keberanian dan kesetiaan Yesus.' Semuanya terarah pada 'jalan penderitaan, pengorbanan dan penyangkalan diri.' Satu arah jalan yang memang sungguh menantang. Tetapi, bukankah di dalam Tuhan sendiri, tetap ada harapan dan kepastian?

Baca juga yang ini :

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.

Amin


Posting Komentar

0 Komentar