(Pekan Suci)
Bacaan I Yesaya 42:1-7Mazmur Tanggapan Mzm 27:1.2.3.13-14
(Ref: Tuhan adalah terang dan keselamatanku)
Injil Yohanes 12:1-11
"Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal dan meminyaki kaki Yesus.."
Yoh 12:3
(Maria ergo accèpit libram unguènti nardi pìstici, pretiòsi, et unxit pedes Iesu...)
MENUJU AKHIR HIDUP PENUH KEHARUMAN
ADA yang tak terhindarkan dari ziarah hidup kita. Itulah hari kematian dan hari pemakaman dari setiap kita. Pada saatnya setiap kita pasti mengalaminya.
Sebaiknya baca juga yang ini; Refleksi Minggu Palma; Berjalan Bersama Di Dalam Dunia Yang Terluka
SETIAP kita, dalam ziarah hidup ini, bertarung untuk hidup dalam keharuman. Namun itu bukan untuk sebuah reputasi. Tak juga untuk satu pencitraan akan diri sendiri.
DALAM segala kekurangan dan keterbatasan diri sendiri, di ziarah hidup, kita tetap terpanggil untuk "meminyaki dan mengharumkan hidup sesama." Kita berjuang agar ziarah hidup sesama itu tetaplah dalam harapan. Tak jatuh dalam kesia-siaan.
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Kejutan Di Luar Kendali
ADA yang dapat kita belajar dari Maria, saudari Lazarus. Saat ia meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.
"MENGHARUMKAN sesama" menuntut kelepasan dari diri, 'yang istimewa milik kita.' Semuanya demi hidup sesama yang lebih baik. Dan bukan kah dibutuhkan kerendahan hati untuk 'menunduk' dan 'menyeka kaki sesama'?
Sebaiknya baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; SIAPAPUN Kita Bisa Hehilangan Diri Sendiri.
SUNGGUH! 'Mengharumkan sesama' dalam situasi hidupnya yang sulit, menuntut pengorbanan dan kerendahan hati. Sesuatu yang tak mudah. Tetapi itulah yang mesti dilewati!
HARI KEMATIAN dan PEMAKAMAN Tuhan segera disongsong! Maria, telah mengharumkan Tuhan dalam tindakannya. Hidup Yesus mesti tetap menjadi kisah dan tanda keharuman bagi dunia dan bagi sesama.
ITULAH juga yang menjadi tugas dan tanda nyata dari setiap tapak perjalanan hidup kita! Maka, buatlah hidup sesama jadi semerbak harum mewangi. Selalu ada harapan di perjalanan menuju hari dan saat tak terhindarkan itu.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin.
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar